KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH
 Dari Kitab Bukhari dan Muslim
- Dari Ibnu Umar r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda,”Aku  
diperintah untuk memerangi manusia  sehingga mereka mengakui bahwa tidak
  ada Tuhan yang patut disembah  dengan sesungguhnya kecuali Allah dan  
bahwa Nabi Muhammad saw adalah  utusan Allah, menegakkan shalat dan  
mengeluarkan zakat. Maka apabila  mereka telah mengerjakan semua itu,  
berarti telah terjamin daripadaku  darah dan harta mereka kecuali karena
  kewajiban Islam dan perhitungan  mereka terserah kepada Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Sa’id  al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas
  mimbar dan kami  duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda,  
“Sesungguhnya di antara  yang aku khawatirkan sepeninggal aku nanti  
adalah terbuka lebarnya atas  kamu kemewahan dan keindahan dunia.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah 
 kepada orang  yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang  
yang berada di  atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu 
 tidak meremehkan  nikmat Allah kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Hakim bin Hizam r.a.  berkata:Rasulullah saw bersabda, “Tangan 
 yang di lebih baik dari tangan  yang di bawah dan dahulukan dalam  
bersedekah kepada orang-orang yang  menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya
  sedekah adalah yang masih  menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara
  kehormatan dirinya, Allah  akan memelihara kehormatan dirinya dan  
barangsiapa mencukupkan dengan  kekayaan yang ada maka Allah akan  
mencukupinya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Umar r.a. berkata: “Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di  
suatu hari  maka tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai
  pakaian  sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat 
padanya  bekas  (tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorangpun 
diantara  kami yang  mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi saw 
lalu  menyandarkan  lututnya pada lutut Nabi saw lalu meletakkan 
tangannya di  atas paha Nabi  saw kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, 
beritahukanlah  padaku tentang  Islam!” Maka jawab Rasulullah saw, 
“Islam yaitu engkau  bersaksi tiada  Tuhan melainkan Allah dan sungguh 
Muhammad itu utusan  Allah, menegakkan  sholat, mengeluarkan zakat, 
berpuasa bulan Ramadhan  dan mengerjakan  Hajji ke Baitullah (Mekkah) 
jika engkau kuasa  menjalaninya.” Berkata  orang itu, “Benar.” Kami 
heran, ia bertanya dan  ia pula yang  membenarkannya. Maka bertanyalagi 
orang itu,  “Beritahukanlah padaku  tentang Iman.” Jawab Nabi saw, 
“Engkau beriman  kepada Allah dan  Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya,
 kepada  Rasul-rasul-Nya, kepada  hari Qiamat dan beriman kepada Qadar 
baik dan  yang buruk.” Berkatalah  orang itu, “Benar.” Bertanya lagi 
orang itu,  “Maka beritahukanlah padaku  tentang Ihsan.” Jawab Nabi, 
“Engkau  beribadah (mengabdi) kepada Allah  seakan-akan engkau melihat  
kepada-Nya, sekalipun engkau tidak dapat  melihat-Nya maka sesungguhnya 
 ia melihat engkau.” Tanya orang itu lagi,  “Beritahukanlah aku tentang 
 hari Qiamat.” Jawab Nabi, “Orang yang  ditanya tidak lebih tahu dari si
  penanya.” Tanya orang itu lagi,  “Beritahukanlah aku tentang  
tanda-tandanya.” Jawab Nabi, “Diantaranya  jika seorang hamba telah  
melahirkan majikannya dan jika engkau melihat  orang yang tadinya miskin
  papa, berbaju compang-camping, sebagai  penggembala kambing sudah  
berkemampuan, berlomba-lomba dalam kemegahan  bangunan.” Kemudian  
pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak  kemudian Nabi saw berkata,
  “Wahai Umar tahukah engkau siapa yang  bertanya tadi?” Jawabku, “Allah
  dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi  saw berkata, “Dia itu Jibril  
datang kepada kalian mengajarkan tentang  agama kalian.”
(Muslim) - Dari Abi Abdirrahman  Abdillah bin Mas’ud r.a. berkata: Bersabda  
Rasulullah saw dan dialah  yang selalu benar dan dibenarkan,  
“Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan  kejadiannya dalam rahim ibunya  
empat puluh hari berupa nutfah. Kemudian  menjadi segumpal darah selama 
 itu juga (empat puluh hari), kemudian  menjadi gumpalan seperti sekerat
  daging selama itu juga, kemudian diutus  kepadanya Malaikat maka ia   
meniupkan roh padanya dan ditetapkan empat  perkara, ditentukan  
rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka atau bahagia.  Maka demi Allah  
yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya, sungguh seorang  di antara kamu  
ada yang melakukan pekerjaan ahli syurga sehingga tidak  ada antara dia 
 dan syurga itu kecuali sehasta saja maka dahululah  atasnya takdir  
Allah, lalu ia lakukan pekerjaan ahli neraka maka iapun  masuk neraka.” 
 Dan sungguh salah seorang diantara kamu melakukan  pekerjaan ahli 
neraka  sehingga tidak ada antara dia dan neraka kecuali  sehasta saja 
maka  dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia melakukan  pekerjaan 
ahli  syurga maka iapun masuk ke dalam syurga.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ummil Mu’minin, ibunya Abdillah, Aisyah  r.a. berkata: “Telah  
bersabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang  mengada-adakan sesuatu yang 
 baru (bid’ah) dalam urusan (agama) kami ini,  yang tidak kami  
perintahkan maka hal itu ditolak.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah  saw
  bersabda, “Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu   
jelas, antara keduanya ada hal yang samar-samar (syubhat) yang   
kebanyakan manusia tidak tahu. Maka siapa yang menjaga dirinya dari   
syubhat itu maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya dan siapa
   yang melakukan perkara syubhat itu maka ia jatuh dalam perkara haram 
  seperti penggembala di sekeliling tanah larangan (milik orang), lambat
   laun ia akan masuk ke dalamnya. Ingatlah setiap raja ada larangannya.
   Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya.   
Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah
   jasad seluruhnya dan jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya.   
Sepotong daging itu adalah hati.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi  Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw  
bersabda, “Agama  itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa ya  
Rasulullah?”  Rasulullah saw bersabda, “Bagi Allah, Kitab-Nya,  
Rasul-Nya, Imam-imam  Muslimin dan bagi Muslimin umumnya.”
(Muslim) - Dari Abi Hurairah  Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah  
mendengar Rasulullah saw  bersabda, “Apa-apa yang telah kami larang  
untukmu maka jauhilah dan  apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu 
 maka kerjakanlah sebisamu.  Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah  
karena banyak pertanyaan dan  perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka  
(tidak mau taat dan patuh).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi  Thalib cucu Rasulullah  
saw dan kesayangannya berkata: Aku telah hafal  sabda dari Rasulullah  
saw, “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu,  kerjakan apa-apa yang 
 tidak meragukan kamu.”
(Tirmidzi – Nasa’i) - Dari  An-Nawas bin Sam’an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Kebaikan  itu adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang  
meragukan  jiwamu dan engkau tidak suka dilihat orang lain dalam  
melakukan hal  itu.”
(Muslim) - Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda,  
“Sesungguhnya Allah telah memaafkan – karenaku – dari ummatku  amal-amal
  yang khilaf, lupa dan yang dipaksakan atas mereka.”
(Ibnu Majah – Baihaqi-dll) - Dari Abi Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi r.a.  berkata: Seorang  
laki-laki datang kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai  Rasulullah!  
Tunjukkilah aku pada suatu amal yang jika aku kerjakan, aku  dicintai  
Allah dan dicintai manusia. Maka Rasulullah saw bersabda,  “Zuhudlah  
engkau akan dunia, pasti Allah mencintai engkau. Zuhudlah  engkau akan  
apa yang ada pada manusia, pasti manusia mencintai engkau.”
(Ibnu Majah-dll) - Dari Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin  Nasyir r.a. berkata:  
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala  telah mewajibkan  
beberapa kewajiban maka janganlah kamu meninggalkannya  dan telah  
menentukan beberapa batas maka janganlah kamu melampauinya  dan telah  
mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya  dan Ia  
telah diam dari beberapa perkara sebab rahmat bagimu bukan  karena lupa 
 maka janganlah kamu mempersoalkannya.”
(Ad-Daruquthni-dll) - Dari Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw  yang diriwayatkan  
dari Allah Azza wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu  Wa Ta’ala telah  
berfirman, “Hai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan  perilaku zhalim  
atas diri-Ku dan Aku jadikan di antaramu haram maka  janganlah kamu  
saling menzhalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali  orang yang  
telah Kami beri petunjuk maka hendaklah minta petunjuk  kepada-Ku, pasti
  Aku beri petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar  kecuali yang  
telah Aku beri makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku,  pasti Aku  
memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang  kecuali yang  
telah Aku beri pakaian, hendaklah kamu minta pakaian  kepada-Ku, pasti  
Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh  kalian lakukan  
kesalahan siang dan malam dan Aku mengampuni dosa-dosa  itu semua maka  
mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni  kalian. Hai  
hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan Akudan  kalian tidak  
dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang  terdahulu dan
  orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya,  mereka itu 
 berhati taqwa seperti paling taqwa diantaramu, hal itu tidak  akan  
menambah kerajaan-Ku sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama  dan  
terakhir daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati  jahat  
seperti paling jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi  kerajaan-Ku 
 sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir  
diantaramu,  manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi yang satu, 
 mereka  meminta kepada-Ku maka Aku berikan setiap orang permintaannya, 
 hal itu  tidaklah mengurangi apa yang ada pada-Ku, melainkan seperti  
sebatang  jarum dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku Sungguh itu semua amal 
  perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu sekalian kemudian Kami   
membalasnya. Maka barangsiapa mendapat kebaikan hendaklah bersyukur   
kepada Allah dan barangsiapa mendapat selain itu maka janganlah ia   
menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”
(Muslim) - Dari Abi Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak  menerima sesuatu kecuali yang baik.
  Dan sesungguhnya Allah telah  memerintahkan kepada orang-orang Mu’min 
 dengan apa yang telah  diperintahkan kepada Rasul-rasul maka Allah 
telah  berfirman, “Hai  Rasul-rasul! Makanlah dari segala sesuatu yang 
baik  dan bekerjalah kamu  dengan pekerjaan yang baik.” Allah berfirman,
 “Hai  orang-orang yang  beriman! Makanlah dari apa yang telah Kami 
rizkikan  padamu.” Kemudian  beliau menceritakan seorang lelaki yang 
telah jauh  perjalanannya,  rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata: 
Wahai Rabbi,  Wahai Rabbi sedang  makanannya haram, pakaiannya haram dan
 kenyang  dengan barang haram maka  bagaimana akan diterima do’anya?
(Muslim) - Dari Abi Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah
  berfirman, “Barangsiapa  memusuhi orang yang setia pada-Ku,  
sesungguhnya Aku telah menyatakan  PERANG terhadapnya dan tidaklah  
beramal seorang hamba-Ku yang lebih Ku  sukai seperti jika ia melakukan 
 kewajiban yang Ku perintahkan atasnya.  Dan selalu hamba-Ku bertaqarrub
  kepada-Ku dengan sunnah hingga Aku  mencintainya dan jika Aku  
mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya  untuk mendengar dan  
sebagai matanya untuk melihat dan sebagai tangannya  untuk berjuang dan 
 sebagai kakinya untuk berjalan dan jika ia minta  kepada-Ku pasti Aku  
memberinya dan jika ia meminta perlindungan  kepada-Ku pasti Aku memberi
  perlindungan kepadanya.”
(Bukhari) - Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala   
berfirman, “Wahai anak Adam! Selagi engkau meminta dan berharap   
kepada-Ku, maka Aku akan ampunkan segala dosa yang telah terlanjur dan  
 tidak Aku perdulikan lagi. Wahai anak Adam! Walaupun dosamu sampai   
setinggi langit kemudian meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi   
ampun kepadamu. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan   
dosa sepenuh isi bumi tetapi engkau tidak sekutukan sesuatu yang lain   
dengan-Ku, niscaya Aku datang padamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
(Tirmidzi) - “Hai segenap manusia, sebarkanlah salam,  sedekahkanlah makanan dan 
 sambunglah tali persaudaraan (silahturrahmi)  serta shalatlah di kala  
manusia tidur di kegelapan malam, niscaya kamu  akan masuk surga dengan 
 penuh kesejahteraan.”
(Tirmidzi) - Dari Abu  Hurairah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw,  
bagaimana bangunan  surga itu? Beliau menjawab, “Terbuat dari batu bata 
 perak dan emas,  sedang perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi,  
bebatuannya dari  mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah  
za’faran (sejenis  kunyit). Barangsiapa yang memasukinya, ia akan  
senang, tidak pernah  susah dan akan kekal tidak pernah mati, pakaiannya
  tidak pernah kumal  dan masa mudanya tidak pernah sirna.”
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata Nabi saw bersabda, “Barangsiapa  
memberi infaq kepada dua orang  isteri di jalan Allah maka ia akan  
diseru di surga, ‘Hai Abdullah, ini  adalah suatu kebajikan.’ Jika ia  
termasuk orang yang tekun shalat maka  ia akan diseru dari Pintu Shalat.
  Apabila ia ahlul jihad maka akan  diseru dari Pintu Jihad. Jika ia  
orang yang suka bersedekah maka ia akan  dipanggil dari Pintu Sedekah.  
Begitu pula jika ia tergolong orang yang  rajin shaum maka akan diseru  
dari Pintu Rayyaan.” Kemudian Abu Bakar  r.a. berkata, “Wahai  
Rasulullah, tidaklah seseorang diseru dari  pintu-pintu ini karena  
darurat. Adakah seseorang yang dipanggil dari  seluruh pintu tersebut?” 
 Rasulullah saw menjawab, “Ya dan aku berharap  engkau salah satunya.”
(Muslim) - Dari Anas bin Malik r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada  
hari kiamat aku datang mengetuk  pintu surga. Kemudian penjaganya  
(malaikat) bertanya, ‘Siapakah engkau?’  ‘Muhammad’ jawabku. Lalu  
malaikat itu berkata, “Aku dilarang oleh Allah  untuk membuka pintu  
surga ini kepada siapapun sebelum engkau.’”
(Muslim) - Dari Abu Musa Al Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,   
“Sesungguhnya perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah   
laksana seorang lelaki yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut   
berkata, ‘Aku melihat tentara dengan mataku. Dan sesungguhnya aku adalah
   pemberi peringatan yang berterus-terang. Maka taatilah.’ Sekelompok  
 kaum ada yang menaatinya dan mereka pergi sehingga mereka selamat.   
Sementara sekelompok yang lain diam di tempatnya sehingga diserang musuh
   dan hancur binasa. Kelompok yang pertama seperti orang yang menaati  
 aku, sedangkan kelompok kedua seperti orang yang tidak menaatiku.”
(Muslim) - “Barangsiapa yang mati tidak berperang dan tidak  terlintas di  
hatinya untuk ikut berperang maka ia mati membawa sifat  kemunafikan.”
(Muslim) - Dari Usman bin ‘Affan r.a. berkata: Rasulullah  saw bersabda,  
“Tidaklah seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian  ia berwudhu’  
dengan sempurna dan shalat dengan khusyu’, sambil  memelihara ruku’nya, 
 melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah  lalu selama tidak  
melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Ketika  
Allah menciptakan makhluk, Ia menulis di buku  (catatan) sementara di  
sisi-Nya di atas ‘Arasy-Nya, ‘Rahmat-Ku  mengalahkan murka-Ku.’”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sekiranya
  seorang mukmin mengetahui  siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun  
yang tamak terhadap surga-Nya.  Dan seandainya seorang kafir mengetahui 
 rahmat Allah, niscaya ia tidak  putus asa dari surga-Nya.”
(Muslim) - Dari Abu Barzah Al Aslamy  r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Seorang hamba tidak bergeser  dari tempatnya pada hari kiamat sehingga 
 ditanya empat hal; Pertama,  mengenai umurnya dihabiskan untuk apa;  
Kedua, mengenai ilmunya digunakan  untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya 
 dipakai untuk apa dan dari mana  asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya  
yang sehat dimanfaatkan untuk apa.”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan) - Dari Anas bin Malik r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika  
Allah  menghendaki kebaikan bagi  seorang hamba maka Allah menyegerakan 
 siksaannya di dunia. Dan jika  Allah menghendaki keburukan bagi   
hamba-Nya maka Ia menangguhkannya  sampai pada hari kiamat nanti.”
(Tirmidzi) - “Barangsiapa yang  diinginkan oleh Allah sebagai orang  yang baik  baik maka Ia  memberikannya pemahaman dalam agama.”
(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah) - “Sesungguhnya lelaki        yang paling dibenci Allah ialah   yang  paling sangat gigih dalam permusuhan.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Mukmin  
yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik  akhlaknya dan orang
  yang paling baik di antaramu ialah yang paling baik  terhadap  
keluarganya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) - Dari  Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: “Aku bertanya, “Wahai  
Rasulullah,  ceritakanlah kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku
  ke surga dan  menjauhkanku dari neraka!” Rasulullah saw menjawab,  
‘Engkau menanyakan  kepadaku tentang perkara besar yang sebenarnya mudah
  bagi orang yang  diberi kemudahan oleh Allah untuk menjalankannya 
yaitu  hendaklah engkau  beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya 
dengan  sesuatu pun,  mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan 
Ramadhan  dan pergi  haji ke Baitullah.’ Kemudian beliau bersabda, 
‘Tiadakah kau  kuberitahu  tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu 
adalah perisai,  sedekah  memadamkan dosa atau kesalahan seperti air 
membunuh api dan  shalat di  tengah malam.’ Lalu Rasulullah saw membaca 
ayat betikut:  ‘Lambung mereka  renggang dari tempat tidurnya sedang 
mereka berdoa  kepada Rabb-nya  dengan rasa takut dan penuh harap serta 
menafkahkan  sebagian rezeki yang  Kami berikan kepada mereka. Seorang 
pun tidak  mengetahui apa yang  disembunyikan untuk mereka, yaitu 
(bermacam-macam  nikamat) yang sedap  dipandang mata sebagai balasan 
terhadap apa yang  telah mereka kerjakan.’  (As Sajdah 16-17). Lalu 
beliau bersabda,  ‘Tidakkah kau kuberitahukan  tentang pokok segala 
perkara, tiang dan  puncaknya?’ Aku menjawab,  “Tentu, wahai 
Rasulullah!” Maka beliau  berkata, ‘Pokok segala perkara  ialah Islam, 
tiangnya ialah shalat,  puncaknya adalah jihad!’ ‘Tiadakah  kau 
kuberitahu tentang penopang  semuanya itu?’ tanya beliau lagi. “Ya,”  
jawabku. Maka Rasulullah  memegang lidahnya sambil bersabda, 
‘Peliharalah  ini!’ Kemudian aku  bertanya, “Wahai Nabiyullah, apakah 
kita akan  disiksa karena  pembicaraann kita?” Maka Rasulullah saw 
bersabda, ‘Hai  … ibumu  kehilanganmu! Bukankah wajah (atau hidung) 
manusia  disungkurkan ke api  neraka, lantaran dosa-dosa dari 
tergelincirnya  lidah-lidah mereka?’”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih) - Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw  bersabda kepada Bilal, 
  “Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apa yang  paling banyak  
mengandung harapan yang telah kau kerjakan dalam Islam.  Aku mendengar  
suara terompahmu di hadapanku di surga.” Bilal menjawab,  “Aku tidak  
mengerjakan amalan yang istimewa, selain melakukan shalat  setiap usai  
wudhu di siang dan di malam hari. Suatu shalat yang  ditetapkan untuk  
aku lakukan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata, “Ketika kami sedang bersama  
Rasulullah saw maka  tampillah Bilal untuk adzan.” Selesai Bilal adzan, 
 Rasulullah saw  bersabda, “Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan  
yakin, ia pasti  masuk surga.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah  saw bersabda,  
“Jika kalian mendengar muadzin maka ikutilah apa yang  diucapkannya.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari Rabi’ah bin Ka’ab r.a. berkata, “Aku pernah  bermalam bersama  
Rasulullah saw. Ketika aku membawakan air wudhu dan  kebutuhan lainnya, 
 beliau bertanya, ‘Tiadakah engkau bertanya kepadaku?’  Maka aku  
menjawab, ‘Aku meminta supaya aku menjadi temanmu di surga.’  Beliau  
bertanya lagi, ‘Tidak meminta yang lain?’ ‘Tidak,’ jawabku. Maka  beliau
  bersabda, ‘Perbanyaklah sujud.’”
(Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Amal  
manusia yang  pertama kali dihisab ialah shalat.” Allah berfirman kepada
  malaikat –  meskipun sebenarnya Dia telah mengetahui — “Periksalah  
shalat hamba-Ku,  sempurnakah atau kurang?” Jika sempurna maka tulislah 
 sempurna. Bila  kurang, Allah berfirman, “Lihatlah shalat sunnahnya,  
bagaimana?” Bila si  hamba rajin shalat sunnah saat di dunia maka Allah 
 berfirman,  “Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat sunnahnya!”  
Kemudian  malaikat melakukannya.
(Abu Daud) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang  
laki-laki pernah mengunjungi  saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah  
mengutus malaikat untuk  memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat  
bertanya, ‘Mau kemana kau?’ Ia  menjawab, ‘Aku akan mengunjungi  
saudaraku di kampung ini.’ Malaikat  bertanya, ‘Apakah karena ada  
kenikmatan yang akan kamu peroleh darinya  (hasil bumi)?’ Ia menjawab,  
‘Tidak, aku hanya mencintainya karena  Allah.’ Lalu malaikat berkata,  
‘Aku adalah utusan Allah untuk menyatakan  kepadamu bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”
(Muslim) - Dari Anas r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah  
seseorang masuk surga ingin kembali  ke dunia dan dia tidak mempunyai  
sesuatu pun di dunia kecuali orang yang  syahid. Ia mengharap dapat  
kembali ke dunia untuk berperang dan  terbunuh sampai sepuluh kali  
karena kemuliaan yang ia peroleh.”
(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi) - Dari Ubadah bin Shamit r.a.  beerkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Barangsiapa bersaksi bahwa tiada  Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia,  
tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa  Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,  
Isa adalah hamba dan Rasul-Nya,  sedang surga itu hak dan neraka itu hak
  maka Allah memasukkan ia ke  surga sesuai dengan amalnya di dunia.”  
Ubadah menambahkan, “Masuk surga  dari pintunya yang delapan  
sekehendaknya.”
(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang  laki-laki bertanya kepada  
Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, kami berlayar  di laut dan kami hanya  
membawa air sedikit, jika kami memakai air itu  untuk berwudhu’ maka  
kami akan kehausan; bolehkah kami berwudhu’ dengan  air laut?”  
Rasulullah saw menjawab, “Air laut itu suci lagi menyucikan,  bangkainya
  halal dimakan.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih) - Rasulullah saw bersabda,  “Cara mencuci bejana seorang dari kamu,  
apabila dijilat anjing,  hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya  
hendaklah dicampur dengan  tanah.”
(Muslim) - Rasulullah saw bersabda, “Tiap-tiap pekerjaan  penting yang tidak  dimulai dengan bismillah maka pekerjaan itu kurang  berkah.”
(Abu Daud) - Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka  mendahulukan anggota
  kanan ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan  dalam segala  
halnya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Busrah binti Shafwan,  sesungguhnya Nabi saw berkata,  
“Laki-laki yang menyentuh zakarnya  (kemaluannya) janganlah shalat  
sebelum ia berwudhu.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini) - Rasulullah  saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, “Apabila 
 datang haidh  itu, hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis
  haidh itu,  hendaklah engkau mandi dan shalat.”
(Bukhari) - Dari ‘Atha bin Yasar, dari  Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Ada dua  
orang laki-laki dalam perjalanan,  lalu datang waktu shalat sedangkan  
air tidak ada, lantas keduanya  bertayammum dengan debu yang suci dan  
shalat, kemudian keduanya  memperoleh air dan waktu shalat masih ada.  
Seorang diantara keduanya  lantas berwudhu’ dan mengulang shalatnya dan 
 yang lain tidak. Kemudian  keduanya datang kepada Rasulullah saw dan  
diterangkannyalah kejadian itu  kepada Rasulullah saw. Beliau lalu  
berkata kepada orang yang tidak  mengulang shalat, Benar engkau dan  
shalatmu sah” dan kepada orang yang  mengulang shalat dengan berwudhu’  
beliau berkata, “Bagimu ganjarannya  dua kali lipat.”
(Nasa’i dan Abu Daud) - Rasulullah saw bersabda,  “Barangsiapa memberi makanan bagi orang  
yang puasa, maka ia mendapat  ganjaran sebanyak ganjaran orang yang  
puasa itu, tidak kurang sedikit  pun.”
(Tirmidzi) - Dari Anas: Ditanyakan orang kepada Rasulullah  saw, “Apakah sedekah 
 yang lebih baik?” Rasulullah saw menjawab, “Sedekah  yang paling baik  
ialah sedekah pada bulan Ramadhan.”
(Tirmidzi) - Dari Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, “Barangsiapa puasa dalam   
bulan Ramadhan, kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah   
seperti puasa sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari Abu Hurairah:  Rasulullah saw telah berkata dalam pidato  
beliau, “Hai manusia!  Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu  
mengerjakan ibadat haji  maka hendaklah kamu kerjakan.” Seorang sahabat 
 bertanya, “Apakah setiap  tahun, ya Rasulullah?” Beliau diam tidak  
menjawab dan yang bertanya itu  mendesak sampai tiga kali. Kemudian  
Rasulullah saw berkata, “Kalau saya  menjawab ‘ya’, sudah tentu menjadi 
 wajib setiap tahun, sedangkan kamu  tidak akan kuasa mengerjakannya,  
biarkanlah apa yang saya tinggalkan  (artinya jangan ditanya karena  
boleh jadi jawabannya memberatkanmu).”
(Ahmad, Muslim dan Nasa’i) - Dari Ibnu ‘Abbas: Nabi saw telah berkata,  “Hendaklah kamu bersegera
  mengerjakan haji maka sesungguhnya seseorang  tidak akan menyadari  
suatu halangan yang akan merintanginya.”
(Ahmad) - Rasulullah saw        bersabda, “Sesungguhnya segala amal ibadat   hanya sah dengan niat.”
(Bukhari) - Dari Ibnu ‘Umar: Nabi saw  bersabda, “Tidak boleh bagi perempuan  
yang ihram memakai tutup kepala  dan tidak boleh memakai sarung tangan.”
(Bukhari dan Ahmad) - Dari Abu  Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu 
 onggokan  makanan yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan  
beliau ke  dalam onggokan itu, tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba 
 yang basah.  Beliau keluarkan jari beliau yang basah itu dan berkata,  
“Mengapakah  ini?” Jawab yang mempunyai makanan, “Basah karena hujan ya 
  Rasulullah.”Beliau bersabda, “Mengapa tidak engkau taruh di sebelah  
atas  supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang mengecoh maka ia  
bukan  umatku.”
(Muslim) - Dari Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Rasulullah saw  bersabda, “Seorang  
muslim yang mempiutangi seorang muslim dua kali,  seolah-olah ia telah  
bersedekah kepadanya satu kali.”
(Ibnu Majah) - Dari  Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh
  golongan  yang bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari  
yang ketika  itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin  
yang adil;  Pemuda yang rajin beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya
  senantiasa  terpaut kepada masjid; Dua orang yang berkasih sayang  
karena Allah, baik  di waktu berkumpul maupun berpisah; Seorang lelaki  
yang diajak berbuat  serong oleh wanita bangsawan yang cantik kemudian  
ia menolak dan  berkata, ‘Saya takut kepada Allah’; Orang yang  
bersedekah dengan  diam-diam; Orang yang senantiasa berdzikir (ingat)  
kepada Allah ketika  sendirian kemudian mencucurkan air mata.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Usamah bin  Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke 
 Huraqah pada suku  Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi  
kami menyerbu.  Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu dengan seorang 
 dari mereka.  Maka ketika kami telah mengepungnya, ia berkata, “LAA  
ILAAHA ILLALLAAH.”  Maka sahabatku orang Anshar itu menyuruh aku  
menghentikan (tidak  membunuhnya) tetapi aku terus saja menikam dengan  
tombakku sehingga  matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke  
Madinah, berita itu telah  sampai kepada Rasulullah saw maka beliau  
bertanya, “Hai Usamah, apakah  engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan  
‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?”  Jawabku, “Ya Rasulullah, ia hanya akan  
menyelamatkan diri.” Rasulullah  saw bertanya, “Apakah engkau bunuh dia 
 setelah ia mengucapkan ‘LAA  ILAAHA ILLALLAAH’?” Maka Rasulullah saw  
mengulang-ulang kalimat itu,  sehingga aku ingin andaikan aku baru masuk
  Islam pada hari itu.
(Bukhari – Muslim) - Dalam riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, “Apakah sesudah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’ masih juga engkau membunuhnya?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada senjataku.” Nabi saw bersabda, “Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau mengetahui dengan jelas, apakah ia berkata karena takut atau tidak.” Maka Rasulullah saw masih saja mengulang-ulang kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku baru masuk Islam pada hari itu.
 - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw  bersabda, “Dapat  
dipastikan atas manusia bagiannya dari zina yang pasti  mengenainya  
tanpa dapat dielakkan lagi. Dua mata zinanya adalah  pandangan mata; Dua
  telinga zinanya adalah mendengarkan; Lidah zinanya  adalah perkataan; 
 Tangan zinanya adalah menampar; Kaki zinanya adalah  melangkah; Hati  
zinanya adalah menyukai dan mengharapkan. Semua  perzinaan itu,  
kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakannya.”
(Bukhari – Muslim) - Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya  memberikan kuda kepada  
seseorang dalam jihad fi sabilillah maka kuda itu  disia-siakan oleh  
orang yang saya beri itu. Lalu saya bermaksud  membelinya kembali dengan
  sangkaan bahwa ia akan menjualnya dengan harga  murah. Maka saya  
bertanya kepada Nabi saw. Dijawab, “Jangan engkau  membeli dan jangan  
engkau menarik kembali sedekahmu, meskipun ia  memberikan kepadamu  
dengan harga satu dirham. Karena orang yang menarik  kembali sedekahnya 
 bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Jauhilah  olehmu buruk sangka karena buruk sangka  sedusta-dusta berita.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Hurairah r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu  menawar barang hanya untuk  menjerumuskan orang lain.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Ayyub r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan 
 bagi seorang Muslim memboikot  (memusuhi) saudaranya sesama Muslim 
lebih  dari tiga hari. Keduanya  berpapasan lalu yang satu berpaling dan
 yang  lain berpaling.Dan  sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu 
memberi  salam.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Sa’id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari  r.a. berkata:  
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan  sesuatu agama  
selain Islam, padahal ia sengaja berdusta maka ia tercatat  sebagaimana 
 yang dikatakannya itu. Dan barangsiapa membunuh dirinya  dengan sesuatu
  (alat) maka ia akan disiksa dengan alat itu pula pada  hari kiamat. 
Dan  tidak wajib atas seseorang melaksanakan nadzar terhadap  apa yang 
tidak  dimilikinya. Dan melaknat seorang Mu’min sama artinya  dengan  
membunuhnya.”
(Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, “Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu. - Anas r.a. berkata: Suatu  hari Rasulullah saw berkhutbah. Belum  
pernah aku mendengar Rasulullah  saw berkhutbah seperti itu. Maka  
diantaranya Rasulullah saw bersabda,  “Andaikan kamu mengetahui apa yang
  aku ketahui, niscaya kamu sedikit  tertawa dan banyak menangis.”  
Seketika itu aku melihat sahabat-sahabat  Nabi saw menutup mukanya  
masing-masing sambil menangis terisak-isak.
(Bukhari – Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak. - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Akan  
berpeluh manusia di hari kiamat hingga mengalir peluh  mereka sampai  
tujuh puluh hasta dan tenggelam mereka dalam peluhnya  sendiri hingga ke
  mulut dan telinga mereka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Tiadalah  seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya  
oleh Tuhan  tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka  
ia melihat ke  sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal  
perbuatannya yang  baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak  
melihat sesuatu pun  kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat
  ke depannya maka  tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka 
 jagalah dirimu dari  api neraka walau dengan bersedekah separuh biji  
kurma.”
(Bukhari – Muslim) - ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  “Manusia akan  
dihimpun pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas  kaki, telanjang  
dan masih kulup (belum berkhitan).” ‘Aisyah bertanya,  “Ya Rasulullah,  
apakah lelaki dan perempuan akan berkumpul dan  masing-masing akan  
melihat kepada yang lainnya?” Nabi saw menjawab,  “‘Aisyah, suasana pada
  hari itu jauh lebih berat dari sekadar  sebagiannya mereka  
memperhatikan sebagian yang lain.”
(Bukhari – Muslim) - Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku  membonceng dibelakang  
Rasulullah saw di atas himar, tiba-tiba beliau  bertanya, “Hai Mu’adz,  
tahukah engkau, apakah hak Allah yang diwajibkan  atas hamba? Dan apakah
  hak hamba yang akan diberikan oleh Allah?” Jawab  Mu’adz, “Allah dan  
Rasul-Nya lebih mengetahui.” Maka Nabi saw bersabda,  “Hak Allah yang  
diwajibkan atas hamba adalah menyembah kepada-Nya dan  tidak  
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan  diberikan 
 Allah adalah tidak akan menyiksa orang yang tidak
menyekutukan-Nya.” Saya bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.” - Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama  Rasulullah saw dalam qubah, 
 kurang lebih empat puluh orang maka Nabi saw  bersabda, “Sukakah kamu  
jika kamu menjadi seperempat dari ahli surga?”  Jawab kami, “Ya.”  
Bersabda Nabi saw, “Demi Allah yang jiwa Muhammad ada  di tangan-Nya,  
aku mengharap semoga kamu menjadi separuh dari penduduk  surga. Yang  
demikian itu karena surga itu tidak dimasuki kecuali oleh  orang Muslim,
  sedangkan kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan  rambut putih di 
 badan lembu hitam atau rambut hitam di kulit lembu  merah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Amr bin ‘Auf r.a.  berkata: Rasulullah mengutus Abu ‘Ubaidah  
bin al-Jarrah r.a. ke Bahrain  untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia
  kembali dari Bahrain dengan  membawa harta yang sangat banyak dan  
kedatangan kembali Abu ‘Ubaidah itu  terdengar oleh sahabat Anshar maka 
 mereka pun shalat Shubuh bersama  Rasulullah saw. Kemudian setelah  
selesai shalat mereka menghadap  Rasulullah saw maka beliau tersenyum  
melihat mereka kemudian bersabda,  “Mungkin kamu telah mendengar  
kedatangan Abu ‘Ubaidah yang membawa harta  banyak?” Jawab mereka,  
“Benar, ya Rasulullah.” Lalu Nabi saw bersabda,  “Sambutlah kabar baik  
dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai  semua cita-citamu. Demi
  Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan  atas kamu, tetapi aku  
khawatir kalau terhampar luas dunia ini bagimu,  sebagaimana telah  
terhampar untuk orang-orang yang sebelum kamu,  kemudian kamu  
berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, sehingga  membinasakan
  kamu sebagaimana telah membinasakan mereka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi  saw selesai shalat 
 bertanya, “Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab  oleh seseorang,  
“Dia itu munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka  Nabi saw  
bersabda, “Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa  ia telah
  mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah?  Dan 
Allah  telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkan  LAA 
ILAAHA  ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Berlindunglah kamu  kepada Allah dari beratnya bala’, menimpanya  
kesukaran, keburukan  takdir dan cemoohan musuh.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Sahl bin Sa’ad r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda kepada  
Ali r.a., “Demi Allah, jika  Allah memberi hidayah kepada seseorang  
karena ajaranmu maka yang  demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan 
 binatang ternak yang  merah-merah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin Amr bin  al-’Ash r.a. berkata: Saya telah  
mendengar Rasulullah saw bersabda,  “Sesungguhnya Allah tidak akan  
mencabut ilmu pengetahuan dari seorang  hamba begitu saja, tetapi akan  
mencabutnya dengan matinya orang-orang  alim, hingga apabila telah habis
  orang-orang alim maka orang banyak akan  mengangkat orang-orang yang  
bodoh untuk menjadi pemimpin mereka. Lalu  jika mereka ditanya, mereka  
akan memberikan fatwa tidak berdasarkan ilmu  pengetahuan. Maka mereka  
itu sesat dan menyesatkan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Aisyah r.a. berkata kepada ‘Urwah, “Demi  Allah, hai  
kemenakanku, kami keluarga Nabi saw adakalanya melihat bulan  berganti  
tiga kali dalam dua bulan, sedangkan di rumah-rumah Rasulullah  saw  
tidak dinyalakan api.” ‘Urwah bertanya, “Apa makananmu?” ‘Aisyah   
menjawab, “Kurma dan air. Hanya saja adakalanya tetangga Rasulullah saw 
  mengirim hadiah susu ternak mereka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa  al-Asy’ari r.a. berkata: Suatu hari ‘Aisyah r.a.  
mengeluarkan kain dan  sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil
  berkata, “Rasulullah  saw ketika meninggal dunia sedang memakai sarung
  dan kain ini.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Bukanlah 
 orang miskin itu yang berkeliling meminta-minta  kepada orang banyak  
sehingga tertolak dari satu dua suap makanan atau  satu dua biji kurma, 
 tetapi orang miskin yang sesungguhnya dan yang  dikehendaki oleh Islam 
 untuk dibantu ialah orang yang tidak mempunyai  penghasilan yang  
mencukupi dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi  serta tidak  
suka pergi meminta-minta kepada orang lain.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Sungguh, 
 sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi mencari  kayu dan dipikul 
di  atas pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta  kepada orang 
lain,  baik diberi atau ditolak.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Setiap  
hamba Allah  melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun  
berdoa. Yang  satu berdoa, “Ya Allah, berilah ganti (balasan yang  
berlipat) kepada  orang yang suka memberi (dermawan).” Malaikat yang  
kedua berdoa, “Ya  Allah, berilah kepada orang yang kikir itu kehancuran
  dan kemusnahan  pada hartanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Mas’ud r.a.  berkata: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh  
seorang menginginkan hak orang  lain kecuali dua macam yaitu seseorang  
yang diberi kekayaan harta oleh  Allah lalu digunakannya semata-mata  
untuk memperjuangkan kebenaran dan  seseorang yang diberi ilmu oleh  
Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh 
 seseorang iri terhadap  orang lain kecuali dalam dua hal yaitu 
seseorang  yang diberi pengertian  Al Qur’an lalu ia mempergunakannya 
sebagai  pedoman amalnya siang-malam  dan seseorang yang diberi oleh 
Allah  kekayaan harta lalu ia  membelanjakannya siang-malam untuk segala
 amal  kebaikan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya  para fakir miskin dari
  sahabat Muhajirin datang mengeluh kepada  Rasulullah saw, “Ya  
Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua  pahala,  
tingkat-tingkat yang tinggi dan kesenangan yang abadi.” Nabi saw   
bertanya, “Mengapakah demikian?” Mereka menjawab, “Mereka shalat   
sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami, mereka bersedekah sedangkan   
kami tidak bersedekah dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak
   dapat memerdekakan budak.” Rasulullah saw bersabda, “Sukakah aku   
ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak   
seorangpun yang lebih utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti   
perbuatanmu?” Mereka menjawab, “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi saw   
bersabda, “Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR) dan   
tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali.” Kemudian sesudah
   itu para fakir miskin itu kembali mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya
   Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar 
perbuatan   kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka 
Nabi saw   bersabda, “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada 
siapa yang   dikehendaki-Nya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ash-Sha’ab bin  Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah  
himar liar kepada  Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw
  melihat wajahku  berubah (karena merasa kecewa), beliau bersabda, 
“Kami  tidak menolak  pemberianmu itu melainkan karena kami sedang 
melakukan  ihram (Orang yang  sedang berihram dilarang memburu dan 
menangkap  binatang liar).”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang  dari bepergian  
sedang beranda rumah kututup dengan tabir yang bergambar  patung maka  
ketika Rasulullah saw melihatnya, beliau merobek-robeknya  seraya  
berkata, “Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat  nanti  
adalah orang-orang yang menyerupakan ciptaan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Aisyah r.a. berkata, “Belum pernah aku  melihat Rasulullah saw
  tertawa sehingga terlihat langit-langit mulutnya  tetapi beliau selalu
  tersenyum.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Umar  r.a. berkata, “Rasulullah saw biasa jika keluar dari 
 jalan asy-Syajarah  dan jika kembali dari jalan al-Mu’arris. Dan jika  
masuk Makkah dari  jalan ats-Tsaniyatul ‘Ulya dan jika keluar dari  
ats-Tsaniyatus-sufla.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Mas’ud (Uqbah) bin ‘Amr al-Badri r.a.  berkata: Seseorang  
datang kepada Nabi saw dan berkata, “Saya terpaksa  mundur dari shalat  
jama’ah Shubuh karena Fulan (Imam) memanjangkan  bacaannya.” Berkata  
Uqbah, “Maka saya tidak pernah melihat Nabi saw  marah dalam suatu  
nasihat sebagaimana waktu itu.” Nabi saw bersabda,  “Hai sekalian  
manusia, seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang  membenci orang  
lain. Maka barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak,  hendaklah ia 
 meringkas (bacaan suratnya) karena di belakangnya ada  orang yang sudah
  lanjut usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai  kepentingan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Ya’la (Ma’qil) bin  Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw  
bersabda, “Tiadalah seseorang yang  diamanati oleh Allah untuk memimpin 
 rakyatnya kemudian ketika mati, ia  masih menipu rakyatnya melainkan  
pasti Allah mengharamkan surga  baginya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a. berkata:  Nabi saw bersabda, “Seorang Muslim  
wajib mendengar dan taat kepada  pemerintahnya pada apa yang disetujui  
dan yang tidak disetujui, kecuali  jika diperintah bermaksiat. Maka  
apabila disuruh bermaksiat, ia tidak  wajib mendengar dan tidak wajib  
taat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa  al-Asy’ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang  
sepupuku masuk kepada  Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku 
 berkata, “Ya  Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu  
bagian yang  diberikan Allah kepadamu.” Sepupuku yang kedua juga berkata
  demikian,  maka Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, kami tidak  
mengangkat  seseorang pada suatu jabatan kepada orang yang menginginkan 
 atau orang  yang berambisi pada jabatan itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Sa’id  (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah  
saw bersabda  kepadaku, “Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau  
menuntut  kedudukan dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi  
jabatan tanpa  meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk  
melaksanakannya.  Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena  
permintaanmu, maka akan  diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu 
 sendiri. Dan jika engkau  telah bersumpah atas sesuatu perkara kemudian
  engkau dapatkan perkara  lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah
  itu dan kerjakanlah apa  yang lebih baik itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a. berkata:  Rasulullah saw melewati seseorang yang
  sedang menasihati saudaranya  karena pemalu, maka Nabi saw bersabda,  
“Biarkanlah ia karena  sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Wa’il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas’ud  
r.a.  memberi ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang  
berkata  kepadanya, “Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka  
memberi  ceramah setiap hari.” Ibnu Mas’ud menjawab, “Tiada halangan  
bagiku untuk  memberi ceramah setiap hari, hanya saja aku khawatir akan 
 menjemukan  kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah dalam waktu yang  
jarang,  sebagaimana Rasulullah saw pernah memberi ceramah kepada kami, 
 khawatir  akan membuatmu jemu dari nasehat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila  
bersandal salah  seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan
  dan jika  melepas, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri. Hendaklah
  yang kanan  lebih dahulu disandali dan yang terakhir dilepaskan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Amr bin Salamah r.a. berkata: Rasulullah  saw mengajarkan  
kepadaku, “Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan  kananmu dan  
makanlah dari yang dekat-dekat kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata, “Selamanya  Rasulullah saw tidak  
pernah mencela makanan, maka jika beliau suka,  dimakannya dan jika  
beliau tidak suka, ditinggalkannya makanan itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw  melarang kami dari  
pakaian sutera yang halus atau tebal dan minum dari  bejana emas atau  
perak lalu beliau bersabda, “Itu semua untuk  orang-orang kafir di dunia
  dan untuk kamu di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Orang  
yang minum dari bejana perak seolah-olah menuangkan ke  dalam perutnya  
api neraka jahannam.”
(Bukhari – Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam. - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Segerakanlah pemakaman  jenazah, maka jika ia jenazah orang shaleh,  
berarti kamu menyegerakan ia  kepada kebaikan dan jika sebaliknya,  
berarti kamu telah melepaskan  kejahatan dengan segera dari bahumu  
(pundakmu).”
(Bukhari – Muslim) - Dari  ‘Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang
   berkerumun di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang
   jalannya cepat seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw
   melihat kepadanya, maka dia disambut dengan ucapan, “Selamat datang  
 anakku,” kemudian ia didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu   
dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika   
Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya,   
lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, “Rasulullah saw   
mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari   
istri-istrinya.” Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah   
pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah, “Apa yang dikatakan 
  Rasulullah saw tadi kepadamu?” Fatimah menjawab, “Aku tidak akan  
membuka  rahasia Rasulullah saw.” Kemudian setelah Rasulullah saw  
meninggal, aku  berkata, “Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang 
 apa yang  dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu.” Fatimah  
menjawab, “Kini  baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan  
bahwa Jibril biasa  mengulangi padanya bacaan al-Qur’an setiap tahun  
satu kali dan kini dia  mengulanginya sampai dua kali, ‘Aku merasa bahwa
  ajalku sudah dekat,  maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah. 
 Aku adalah sebaik-baik  orang yang mendahului kamu,’ karena itu aku  
menangis. Kemudian ketika  beliau melihat aku sangat sedih, beliau  
membisikkan kepadaku untuk kedua  kalinya, ‘Hai Fatimah, tidak puaskah  
engkau sebagai wanita yang utama  bagi sekalian Mu’min atau wanita yang 
 utama dari sekalian umat ini? Maka  tertawalah aku karenanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a.  berkata: Nabi saw bersabda, “Barangsiapa  
menurunkan kainnya dibawah mata  kaki karena sombong, Allah tidak akan  
melihat kepadanya dengan  pandangan rahmat pada hari kiamat.” Maka  
Abubakar r.a. bertanya, “Ya  Rasulullah, kainku selalu turun kebawah  
mata kaki, kecuali jika kujaga  benar-benar.” Nabi saw bersabda, “Engkau
  tidak berbuat itu karena  sombong.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah  
tidak akan melihat dengan  pandangan rahmat pada hari kiamat kepada  
siapa yang memakai (menurunkan)  kainnya karena sombong.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas r.a berkata:  Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa  
memakai kain sutera di dunia, maka  tidak akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Umar bin  al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Janganlah engkau  memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di  
dunia, tidak akan  memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Barangsiapa menghadiri jenazah hingga  menshalatkannya, maka ia akan  
mendapat pahala satu qirath dan  barangsiapa menghadirinya hingga  
dimakamkan, maka ia akan mendapat  pahala dua qirath.” Ketika ditanya,  
“Aapakah dua qirath itu?” Nabi saw  menjawab, “Sebesar dua bukit yang  
besar-besar.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw
   bersabda, Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka 
  pintu salah seorang dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari  
 lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya?” Para sahabat   
menjawab, “Tidak.” Nabi saw bersabda, “Maka demikianlah shalat lima   
waktu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa dengannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku Rasulullah saw pernah   
berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha  
 dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Perumpamaan  
petunjuk dan  ilmu yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan  
yang turun ke  tanah, maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat  
menumbuhkan  tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula 
 tanah yang  keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan  
penyiraman kebun  tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering  
tidak dapat menahan  air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.  
Demikianlah perumpamaan  orang yang pandai dalam agama Allah dan  
mempergunakan apa yang diberikan  Allah kepadaku, lalu mengajarkannya  
dan perumpamaan orang yang tidak  dapat menerima petunjuk Allah yang  
telah ditugaskan kepadaku.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Sa’id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah  saw bersabda, “Jika  
salah seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka  itu dari Allah dan 
 hendaklah diceritakannya kepada orang lain.”Dalam  riwayat lain: 
“Jangan  diberitakan kecuali kepada orang yang engkau  sukai. Dan jika 
mimpi  yang menakutkan, maka itu dari setan dan hendaklah  ia berlindung
 kepada  Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak  menceritakannya kepada 
orang lain,  maka tidak akan berbahaya baginya.
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw  bersabda, “Impian yang baik
  dari Allah dan impian yang buruk dari  syetan. Maka barangsiapa  
bermimpi melihat sesuatu yang tidak disukainya,  hendaklah ia meludah ke
  sebelah kiri tiga kali dan membaca A’UDZU  BILLAAHI MINASY SYATHAANIR 
 RAJIIM tiga kali, maka tidak akan  membahayakannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda, “Janganlah  
salah seorang kamu membangunkan  temannya dari tempat duduknya, kemudian
  ia duduk padanya. Tetapi  hendaklah kamu memperluas (merenggangkan)  
untuk memberi tempat.” Adalah  Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini,
  jika seseorang bangun dari  majelisnya, ia tidak suka duduk pada 
tempat  orang itu.
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Orang  
yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang  berjalan, yang  
berjalan memberi salam kepada yang duduk dan rombongan  yang sedikit  
memberi salam kepada rombongan yang banyak.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata: Nabi saw  bersabda, “Jangan  
menyendiri seorang lelaki dengan perempuan melainkan  harus ada mahram  
yang menyertainya. Dan jangan berpergian seorang  perempuan melainkan  
bersama mahramnya.” Maka ada seseorang bertanya, “Ya  Rasulullah,  
istriku pergi berhaji sedangkan aku telah tercatat untuk  pergi  
berperang.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah engkau berhaji  bersama  
istrimu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur’an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit.”
 - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda,  
“Sesungguhnya umatku pada hari kiamat nanti akan dipanggil  dalam  
keadaan putih cemerlang muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas   
wudhu”. Maka barangsiapa ingin memperpanjang kecermelangannya itu,   
hendaklah ia melakukannya.
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andaikan 
 manusia benar-benar  mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut  
adzan kemudian untuk  mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi,  
niscaya mereka akan  berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka  
mengetahui keutamaan  mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, 
 niscaya mereka akan  berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan  
mereka mengetahui  keutamaan shalat shubuh dan ‘isya berjamaah, pasti  
mereka akan  mendatanginya,
meskipun dengan merangkak-rangkak.” - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila  
telah diserukan  adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil 
  terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu.   
Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia   
mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan   
ingatlah itu.’ Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum
   shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa 
  rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Shalat  
seseorang dengan  berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas  
shalatnya yang dilakukan  di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua
  puluh lima kali. Yang  demikian itu karena apabila ia menyempurnakan  
wudhu’nya dengan maksud  untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia  
melangkahkan kakinya  selangkah melainkan terangkat untuknya satu  
derajat dan dihapuskan  daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia  
melakukan shalat, maka  senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya, selama
  ia masih tetap berada  di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah),
  ‘Ya Allah, belas  kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.’ Dan  
senantiasalah salah  seorang kamu dianggap berada dalam shalat, selama  
ia menantikan shalat  (berjamaah).”
(Bukhari – Muslim) - Zaid bin Tsabit r.a.  berkata: Bersabda Nabi saw, “Hai sekalian  
manusia, shalatlah di rumah,  maka sesungguhnya seutama-utama shalat  
seseorang itu adalah di rumahnya,  kecuali shalat fardhu.”
(Bukhari – Muslim) - Ibnu Umar r.a. berkata:  Bersabda Nabi saw, “Jadikan penghabisan  (akhir) shalatmu pada waktu  malam dengan shalat witir.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Hurairah r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa  
bangun malam pada bulan Ramadhan  dan mengerjakan shalat malam karena  
iman dan mengharapkan pahala dari  Allah maka diampuni semua dosanya  
yang telah lalu.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andai aku   
tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka   
bersiwak (gosok gigi) pada tiap-tiap shalat.”
(Bukhari – Muslim) - Abu  Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Lima macam dari  
fitrah  (kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan,  
mencukur rambut  kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan  
mencukur kumis.”
(Bukhari – Muslim) - Ibnu Umar r.a. berkata:        Bersabda Nabi  saw, “Cukurlah kumis  dan peliharalah jenggot.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Jabir bin Samurah r.a. berkata: “Penduduk Kufah mengadukan  
Sa’ad bin  Abi Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab
  r.a.  sehingga Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir
  r.a.  Begitu berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa  
engkau  tidak bisa shalat dengan sempurna.” Jawab Sa’ad, “Adapun aku,  
demi  Allah, memimpin mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah 
 saw  tidak mengurangi sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua  
rakaat  pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir.” Berkata Umar, “Aku
  kira  engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq.” Kemudian Umar  
mengirim  Sa’ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan  
langsung kepada  rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi
  dan kepada  jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan tentang Sa’ad.
  Maka mereka  pun menjawab dengan jujur, terus terang dan mereka semua 
 memuji kebaikan  Sa’ad kecuali ketika mereka masuk di masjid bani ‘Abs,
  maka ketika  ditanyakan tentang Sa’ad ada seorang lelaki bernama 
Usamah  bin Qatadah  yang bergelar Abu Sa’adah menjawab, “Jika engkau 
bertanya  tentang Sa’ad  maka ia adalah orang yang tidak suka keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’ oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”
(Bukhari – Muslim) - Abdul Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah berkata, “Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat.”
 - Dari Abu Waqid (al-Harits)  bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah
  saw duduk di masjid, sedang  orang banyak (para sahabat) duduk pula  
bersama beliau, tiba-tiba datang  tiga orang lelaki. Maka dua orang  
diantara mereka menghadap Rasulullah  saw, sedang yang seorang lagi  
terus pergi. Kemudian kedua orang itu  berhenti di hadapan Rasulullah  
saw. Lalu salah seorang dari keduanya  melihat tempat kosong pada  
majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang  yang seorang lagi duduk di 
 belakang mereka. Adapun orang yang ketiga  maka ia berpaling dan terus 
 pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai  menyampaikan ajarannya,  
berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan  kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.  berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada  
seseorang yang biasa  menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia  
menyuruh menagih kepada  pesuruhnya, ia selalu berpesan, ‘Jika kamu  
mendapati orang itu masih  belum dapat membayar, maka maafkanlah dia,  
semoga Allah memaafkan kami  kelak.’ Maka ketika ia berhadapan dengan  
Allah, Allah memaafkannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a.  berkata: Ketika Rasulullah
  saw duduk di masjid, sedang orang banyak  (para sahabat) duduk pula  
bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang  lelaki. Maka dua orang  
diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang  yang seorang lagi  
terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di  hadapan Rasulullah  
saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat  kosong pada  
majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang  lagi duduk di 
 belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia  berpaling dan terus 
 pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai  menyampaikan ajarannya,  
berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan  kepadamu tentang ketiga  
orang itu? Adapun salah seorang dari mereka,  maka ia bermaksud  
mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun  mendekatinya. Yang  
seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan)  maka Allah pun malu 
 (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga  berpaling, maka Allah 
pun  berpaling dari padanya (tidak memberikan  rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim) 
http://www.addhiyaullami.org
http://abizakii.wordpress.com/hadits-shahih/hadits-shahih-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar