KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH
 Dari Kitab Bukhari dan Muslim
- Dari         Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. 
berkata: Aku  telah        mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bangunan 
Islam itu atas  lima perkara        Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan
 Allah dan  sesungguhnya Muhammad itu        Utusan Allah, Mendirikan 
Shalat,  Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke        Baitullah dan 
Puasa bulan  Ramadhan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi Hamzah Anas         bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw 
dari Nabi saw telah berkata: “Tidak         sempurna iman seseorang 
diantaramu hingga mencintai saudaranya  seperti ia        mencintai 
dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Ibni Mas’ud ra.        telah berkata: Telah bersabda 
Rasulullah saw:  “Tidak halal darah seorang        muslim kecuali 
disebabkan salah satu  dari tiga perkara: Duda/janda yang        
berzina, Pembunuhan dibalas  bunuh, Orang meninggalkan agamanya, 
memisahkan        diri dari jama’ah  (murtad).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa         (Abdullah) bin Qais al-asy’ary r.a. berkata: 
Rasulullah saw ditanya         mengenai orang-orang yang berperang 
karena keberanian, karena  kebangsaan        atau karena kedudukan 
manakah diantara semua itu yang  disebut fisabilillah?        Rasulullah
 saw menjawab, “Siapa yang  berperang semata-mata untuk        
menegakkan kalimatullah (agama Allah)  maka itulah fisabilillah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Bakrah (Nufa’i)         bin al Harits ats Tsaqafy berkata: 
Rasulullah saw bersabda,  “Apabila dua        orang Muslim berhadapan 
dengan pedang masing-masing  maka pembunuh dan        terbunuh keduanya 
sama-sama masuk neraka. Abu  Bakrah bertanya, “Ya        Rasulullah, 
yang membunuh jelas masuk neraka  tetapi mengapa yang terbunuh        
juga demikian? Rasulullah saw  menjawab, “Karena ia juga memiliki niat  
      sungguh-sungguh akan  membunuh lawannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas bin Malik         r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Sesungguhnya Allah lebih suka         menerima taubat seorang hamba-Nya
 melebihi kesenangan seorang yang         menemukan kembali tiba-tiba 
untanya yang telah hilang daripadanya  di        tengah hutan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Said dan Abu         Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw 
bersabda, “Tiadalah seorang  Muslim        itu menderita kelelahan atau 
penyakit atau kesusahan  (kerisauan hati)        hingga tertusuk duri 
melainkan semua itu akan  menjadi penebus        
kesalahan-kesalahannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Hurairah r.a.        berkata, Rasulullah bersabda, 
“Bukanlah orang  yang kuat itu yang dapat        membanting lawannya, 
kekuatan seseorang  itu bukan diukur dengan kekuatan        tetapi yang 
disebut orang kuat  adalah orang yang dapat menahan hawa        nafsunya
 pada waktu marah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Khalid        (Hakim) bin hizam r.a.  berkata, Rasulullah 
saw bersabda , Penjual dan        pembeli keduanya  bebas belum terikat 
selagi mereka belum berpisah maka        jika benar  dan jelas keduanya,
 diberkahi jual beli itu tetapi jika         menyembunyikan dan berdusta
 maka terhapus berkah jual beli itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata: Seseorang  datang kepada 
Rasulullah saw lalu bertanya, “Ya        Rasulullah,  sedekah manakah 
yang lebih besar pahalanya? Rasulullah saw         menjawab, “Bersedekah
 dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang  kepada        harta 
tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan.  Oleh sebab itu       
 jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa)  sudah sampai di     
   tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat  untuk si fulan 
sekian,        untuk si fulan sekian.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata:  Rasulullah saw bersabda, 
“Neraka tertutup oleh berbagai syahwat         dan hawa nafsu sedangkan 
surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan         keberatan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas r.a. berkata:         Rasulullah saw bersabda, “Yang 
mengikuti mayyit ada tiga keluarga,         kekayaan dan amalnya maka 
yang dua kembali yaitu keluarga dan  kekayaannya        dan tetap 
tinggal padanya yang satu yaitu amal  perbuatannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Aisyah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, “Siapa 
yang mengambil hak orang lain         walau sejengkal tanah akan 
dikalungkan hingga tujuh petala bumi.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin Amr        bin al-Ash r.a.  berkata: Rasulullah 
saw bersabda, “Seorang Muslim adalah        yang  dapat selamat sekalian
 orang Muslim dari gangguan lidah dan tangannya.        Seorang         
Muhajir adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Usamah        bin Zaid r.a. berkata:  Rasulullah saw bersabda, 
“Aku berdiri di muka pintu        surga  tiba-tiba kudapatkan kebanyakan
 yang masuk surga adalah orang-orang         fakir miskin sedangkan 
orang-orang kaya masih tertahan oleh  perhitungan        kekayaanya dan 
orang-orang ahli neraka telah  diperintahkan masuk neraka        maka 
ketika saya berdiri di dekat  pintu neraka tiba-tiba kudapatkan        
kebanyakan yang masuk ke  dalamnya adalah orang-orang perempuan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas         r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada 
Rasulullah saw, “Bilakah  hari        kiamat?” Rasulullah saw menjawab, 
“Apakah bekalmu untuk  menghadapinya?” Ia        menjawabnya cinta 
kepada Allah dan Rasul-Nya  maka Rasulullah saw bersabda,        “Engkau
 akan berkumpul dengan orang  yang engkau cintai.”
(Bukhari – Muslim) - Dari        Abdullah bin  Mas’ud ra meriwayatkan bahwa ia bertanya 
kepada Rasulullah        saw  tentang perbuatan apa yang paling disukai 
Allah Ta’ala. Rasulullah         menjawab, “Menjalankan shalat pada 
waktu yang ditetapkan.” Saya  bertanya,        “Dan sesudah itu?” Beliau
 menjawab, “Berbuat baik  kepada orang tua.” Saya        bertanya, “Dan 
sesudah itu?” Beliau  menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”
(Bukhari) - Dari Umar         ra. dan Aisyah ra. menceritakan bahwa Rasulullah 
saw bersabda, “Jibril         selalu memperingatkanku tentang hak-hak 
tetangga  sehingga aku  cenderung        percaya bahwa ia bisa-bisa akan
 memberi mereka bahkan  hak-hak warisan
(Bukhari) - Dari Abu        Bakar ra.  meriwayatkan bahwa Rasulullah saw 
bersabda, “Tidak usahkan aku         menceritakan tentang dosa 
terburuk?” Kami berkata, “Katakanlah, ya         Rasulullah!” Rasulullah
 saw bersabda, “Menyekutukan seseorang dengan  Allah        dan tidak 
patuh terhadap orang tua.” Rasulullah saw sedang  bersandar        
kemudian duduk tegak seraya bersabda, “Hati-hatilah  dari berkata 
dusta.”        Beliau terus mengulang-ulangi perkataan  beliau itu 
sehingga kami memohon        agar berkenan menghentikannya.
(Bukhari) - Dari ‘Aisyah        r.a. berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Bakal 
ada tentara yang menyerang        Ka’bah tetapi ketika  mereka sampai di
 suatu lapangan tiba-tiba mereka        semua  dibinasakan dari yang 
pertama hingga yang terakhir.” ‘Aisyah r.a.         bertanya, “Ya 
Rasulullah, kenapa mereka semua dibinasakan padahal  diantara        
mereka ada yang di pasar dan tidak ikut menyerang?”  Rasulullah saw     
   menjawab, “Dibinasakan semua kemudian akan  dibangkitkan menurut niat
        masing-masing.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Ibnu        Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku 
bermimpi  seolah-olah aku        bersiwak (menggoosok gigi). Tiba-tiba 
datang  kepadaku dua orang maka aku        berikan siwak itu kepada yang
 kecil  tetapi aku ditegur, “Dahulukan yang        besar maka aku 
berikan kepada  yang besar.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Musa        al-Asy’ari  r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Seseorang itu akan         berkumpul bersama orang yang dikasihinya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Sa’ad        bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw 
menengokku  pada haji wada’        dari cekaman suatu penyakit yang 
hampir saja   merenggut nyawaku lalu aku        berkata, “Ya Rasulullah,
 sebagaimana  engkau lihat, penyakitku ini cukup        berat sedangkan 
aku adalah  orang yang berharta dan tidak ada ahli warisku        
kecuali seorang  anak perempuanku. Bolehkah aku bersedekah dengan dua   
     pertiga dari  hartaku?” Rasulullah saw menjawab, “Jangan” Aku 
berkata,         “Bagaimana kalau separuhnya?” Rasulullah menjawab, 
“Jangan, sepertiga  saja        dan sepertiga pun sudah cukup banyak. 
Sesungguhnya jika  eangkau tinggalkan        ahli warismu dalam keadaan 
kaya raya adalah  lebih baik daripada engkau        tinggalkan mereka 
dalam keadaan  kekurangan meminta-minta kepada manusia.        Dan 
tidaklah engkau  mengeluarkan suatu pembelanjaan dengan menuntut        
keridhaan Allah  melainkan engkau akan diberi pahala karenanya hingga   
     sesuap  makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.”        Aku 
berkata, “Ya         Rasulullah, apakah aku ditinggalkan (di Makkah) 
sesudah kawan-kawanku  (berhijrah)?”        Rasulullah saw menjawab, 
“Sesungguhnya engkau tidak  ditinggal lalu engkau        beramal dengan 
suatu amal yang ditujukan  untuk mencari keridhaan Allah        
melainkan dengannya engkau akan  bertambah derajat dan pangkatmu.       
 Barangkali engkau tertinggal ini  akan mendatangkan manfaat bagi orang 
       banyak dan mendatangkan  kerugian bagi lainnya.” Kemudian 
Rasulullah saw        berdo’a, “Ya  Allah teruskanlah bagi 
sahabat-sahabatku hijrah mereka dan        jangan  Engkau kembalikan 
mereka ke belakang (ke Mekkah).” Tetapi yang         kecewa adalah Sa’ad
 bin Khaulah yang dikasihi oleh Rasulullah sawkarena  ia        
meninggal dunia di Makkah.
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Sa’id  (Sa’ad        bin Malik bin Sinan) al-Khudry 
berkata: Rasulullah saw  bersabda, “Pernah        terjadi pada umat 
terdahulu seseorang yang  telah membunuh sembilan puluh        sembilan 
jiwa kemudian ingin  bertaubat maka ia pun mencari seorang alim        
lalu ditunjukkan  kepadanya seorang pendeta maka ia pun bertanya, 
“Sesungguhnya         saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa 
apakah ada jalan bagiku         untuk bertaubat?” Jawab pendeta, “Tidak 
ada” Seketika pendeta  itupun        dibunuhnya sehingga genaplah 
seratus orang yang telah  dibunuhnya. Kemudian        ia mencari orang 
alim lainnya dan ketika  telah ditunjukkan iapun        menerangkan 
bahwa ia telah membunuh  seratus orang apakah ada jalan untuk        
bertaubat? Jawab si alim,  “Ya, ada dan siapakah yang dapat 
menghalangimu        untuk bertaubat?  Pergilah ke dusun itu karena di 
sana banyak orang-orang        yang taat  kepada Allah. Maka berbuatlah 
sebagaimana perbuatan mereka dan         jangan kembali ke negerimu ini 
karena negerimu ini adalah tempat  penjahat.”        Maka pergilah orang
 itu tetapi di tengah perjalanan  mendadak ia mati. Maka        
bertengkarlah Malaikat rahmat dengan  Malaikat siksa. Malaikat rahmat   
     berkata, “Ia telah berjalan untuk  bertaubat kepada Allah dengan 
sepenuh        hatinya.” Malaikat siksa  berkata, “Ia belum pernah 
berbuat kebaikan sama        sekali.” Maka  datanglah seorang Malaikat 
berupa manusia yang menjadi juru         penengah (hakim) di antara 
mereka. Ia berkata, “Ukur saja jarak antara         dusun yang 
ditinggalkan dan yang dituju maka kemana ia lebih  dekat,        
masukkanlah ia kepada golongan orang sana. Maka diukurlah  kedua jarak 
itu        dan ternyata lebih dekat kepada dusun orang-orang  baik yang 
dituju,        kira-kira terpaut sejengkal. Maka dipeganglah  ruhnya 
oleh Malaikat rahmat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Utsman bin  Affan        ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw 
bersabda: “Tidak  seseorang memasuki        waktu shalat wajib kemudian 
ia berwudhu’ dan  shalat dengan khusyu’ dan        memelihara ruku’nya, 
melainkan akan  terhapus dosa-dosanya yang telah lalu        selama 
tidak melakukan dosa  besar, hal itu berlaku sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari Imran bin  Hushain        ra., Rasulullah saw bersabda: “Ada 
70.000 orang dari  umatku yang masuk        surga tanpa hisab.” Para 
sahabat bertanya,  “Siapakah mereka, ya Rasulullah?”        Rasulullah 
saw bersabda,  “Mereka adalah orang yang tidak beristirqa’ (meminta     
   pengobatan  dengan cara jampi-jampi) tidak bertathayyur 
(menggantungkan        nasib  kepada terbangnya burung), tidak melakukan
 pengobatan dengan cara         membakar bagian yang sakit dengan besi 
panas membara dan orang-orang  yang        bertawakkal kepada Rabb 
mereka.”
(Muslim) - Dari Abdillah  bin        Mas’ud ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, 
“Orang yang  mempunyai sifat        sombong sedikit saja di dalam 
hatinya tidak akan  masuk surga.” Seseorang        berkata, “Bagaimana 
halnya ihwal  seseorang yang mempunyai pakaian-pakaian        yang indah
 dan  sepatu-sepatu yang indah?” Rasulullah saw bersabda, “Allah        
itu  indah dan Allah menyukai keindahan (Seseorang tidak disebut sombong
         jika ia mempercantik dirinya). Kesombongan terletak pada 
penolakan         terhadap kebenaran danmemandang orang lain rendah.”
(Muslim) - Dari Abu Hurairah        (Abdurrahman bin Shaher) r.a. berkata:  
Rasulullah saw bersabda, “Shalat        berjama’ah pahalanya melebihi  
shalat sendirian baik di tempat pekerjaan        atau di rumah, dua  
puluh lima derajat. Yang demikian itu karena jika        seseorang telah
  menyempurnakan wudhu kemudian pergi ke masjid tanpa tujuan        lain
  selain shalat maka tidak bertindak selangkah melainkan diangkat       
  sederajat dan dihapuskan daripadanya satu dosa hingga masuk ke masjid.
         Apabila telah berada di dalam masjid maka ia dianggap 
mengerjakan  shalat        selama ia masih menantikan shalat (selama 
bertahan karena  menunggu shalat)        dan Malaikat memohonkan rahmat 
atau mendoakan  seseorang selama ia dalam        majelis shalatnya. 
Malaikat berdoa, Ya  Allah, kasihanilah dia; ya Allah,        ampunilah 
dia; ya Allah,  maafkanlah dia. Demikian itu selama ia tidak        
mengganggu dan belum  berhadats di tempat itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin         Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw 
bersabda, “Sesungguhnya Allah  mencatat        segala hasanat (kebaikan)
 dan sayyiat (kejahatan)  kemudian menjelaskan        keduanya maka 
barangsiapa yang berniat akan  melakukan kebaikan lalu        
dikerjakannya maka akan dicatat untuknya  sepuluh hasanat mungkin 
ditambah        hingga tujuh ratus kali lipat  atau lebih dari itu.Dan 
apabila ia berniat        akan melakukan sayyiat  (kejahatan) lalu tidak
 dikerjakannya maka Allah        mencatat baginya  satu hasanat dan jika
 niat itu dilaksanakannya maka        ditulis  baginya satu sayyiat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi Hurairah ra.         meriwayatkan bahwa Rasulullah saw 
bersabda, “Lazimnya, seseorang  mengawini        seorang wanita karena 
empat alasan: karena kekayaannya;  karena martabat        keluarganya; 
karena kecantikannya dan karena  kesalehannya. Lebih baik        
pilihlah ia karena kesalehannya. Semoga  engkau tetap rendah hati.”
(Bukhari) - Dari Adiyyi bin Hatim         ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw 
bersabda, “Bersedekahlah supaya         engkau diselamatkan dari api 
neraka walaupun hanya sebagian dari  sebuah        kurma.”
(Bukhari) - Dari Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman. Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman.
 - Dari Abi Hurairah ra.         menceritakan bahwa Rasulullah saw 
bersabda,”Malanglah ia, malanglah ia,         malanglah ia. Seorang yang
 hidup cukup lama menyaksikan hari tua         ibu-bapaknya, tetapi 
gagal memperoleh surga (dengan jalan  mengkhidmati        mereka).”
(Muslim) - Dari Abi Sa’id Al-Khudri         ra. telah berkata: Aku telah dengar
 Rasulullah saw bersabda: “Barang  siapa        diantaramu melihat 
kemungkaran hendaklahia merobahnya  dengan tangannya,        jika ia tak
 sanggup maka dengan lidahnya dan  jika tak sanggup maka dengan        
hatinya. Dan itu adalah  selemah-lemahnya iman.”
(Muslim) - Dari Abi Hurairah ra.         berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
 “Barangsiapa berbuat zhalim  kepada        saudaranya yang seiman dari 
hartanya atau sebagian dari  itu, maka        henndaklah ia 
menyelesaikannya pada hari ini (di dunia)  sebelum datang        hari 
dimana dinar dan dirham tidak memberi  manfaat apa-apa.Bila ia        
mempunyai amal shaleh maka amal tersebut  diberikan kepada saudaranya 
yang        dizhaliminya. Namun jika ia  tidak memiliki amal shaleh maka
 dosa yang        dizhaliminya,  ditimpakan kepadanya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud) - Dari  Sahl bin Sa’ad ra.        bahwa Rasulullah saw bersabda, “Aku 
dan orang  yang menanggung anak yatim        di surga seperti ini 
(beliau  mengisyaratkan kedua jari telunjuknya danjari        tengah 
sambil  membuka keduanya)
(Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi) - Dari Nu’man bin  Basyir        ra bahwa Rasulullah saw bersabda: 
“Adzab neraka yang  paling ringan pada        hari kiamat ialah seorang 
laki-laki diletakkan  diujung kedua tongkaknya        dua bara api 
dengan panas yang  menjadikan otaknya mendidih, dimana ia        tidak 
melihat ada orang  lain yang mendapat adzab lebih berat darinya,        
padahal itu adzab  neraka yang paling ringan.”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari Abdullah bin Umar         r.a. berkata: Saya telah mendengar 
Rasulullah saw bersabda, “Terjadi  di        masa dahulu sebelum kamu, 
tiga orang berjalan-jalan hingga  terpaksa        bermalam di dalam gua.
 Tiba-tiba ketika mereka sedang  berada di dalam gua        itu, ada 
sebuah batu besar yang jatuh dari  atas bukit dan menutup pintu        
gua itu sehingga mereka tidak dapat  keluar. Maka berkatalah mereka, 
“Sungguh        tidakada yang dapat  menyelamatkan kita dari bahaya ini,
 kecuali jika        kalian  bertawassul kepada Allah dengan amal-amal 
shalehyang pernah kalian         lakukan dahulu.” Maka seorang dari 
mereka berdoa, “Ya Allah, dahulu  saya        mempunyaiayah dan ibu dan 
sudah menjadi kebiasaanku tidak  memberi minuman        susu kepada 
seorangpun sebelum keduanya (ayah dan  ibu), baik kepada        
keluargaku atau kepada hamba sahaya. Maka pada  suatu hari saya agak 
jauh        menggembala ternak sehingga saya  terlambat tidak kembali 
kepada keduanya        hingga malam hari dan  ketika itu ayah bundaku 
telah tidur. Maka saya terus        memerah susu  untuk keduanya dan 
saya segan untuk membangunkan keduanya        tetapi  saya pun tidak 
akan memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum         ayah 
bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu  bangunlah  
      keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal  malam itu
        anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat  kakiku. Ya 
Allah, jika        saya lakukan itu benar-benar karena  mengharapkan 
keridhaan-Mu maka        lepaskanlah kami dari kesulitan  ini. Maka 
bergeserlah batu itu sedikit        hanya saja mereka belum  dapat 
keluar dari gua tersebut. Lalu orang yang        kedua berdoa, “Ya  
Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis        pamanku.  
Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan ingin berzina         
dengannya tetapi ia selalu menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia 
        menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku. Maka saya
  berikan        padanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa
  ia akan        menyerahkan kegadisannya kepadaku malam harinya. 
Kemudian  ketika saya        telah berada di antara kedua kakinya 
tiba-tiba ia  berkata, “Takutlah        kepada Allah dan jangan engkau 
pecahkan tutup  kecuali dengan cara yang        halal. Maka saya segera 
bangun  daripadanya padahal saya masih        menginginkannya dan saya  
tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan        kepadanya itu. Ya  
Allah, bila saya berbuat itu semata-mata        karenamengharapkan  
keridhaan-Mu maka hindarkanlah kami dari kemalangan ini.”        Maka  
bergeserlah batu itu sedikit tetapi mereka belum juga dapat keluar      
   daripadanya. Lalu berdoalah orang yang ketiga, “Ya Allah, saya dahulu
         menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan pegawai. Pada  
suatu hari        ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba  
ada seorang dari        mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera  
pergi dan meninggalkan        upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak
  kembali. Maka saya perniagakan        upah itu hingga bertambah dan  
berbuah menjadi harta kekayaan yang banyak.        Kemudian setelah  
berselang waktu cukup lama, buruh itu datang kembali dan        berkata,
  “Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku yang dahulu itu.”Aku         
menjawab, “Semua kekayaan di depanmu yang berupa unta, lembu, kambing  
dan        budak penggembalanya itu adalah upahmu.” Orang itu berkata,  
“Hai hamba        Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku.” Aku  
menjawab, “Aku tidak        mengolok-olokkan kamu.” Maka diambilnya  
semua yang saya sebutkan itu dan        tidak ditinggalkan seekor pun  
daripadanya. “Ya Allah, jika saya berbuat        itu karena mengharapkan
  keridhaan-Mu maka bebaskanlah kami dari kesempitan        ini.”  
Tiba-tiba batu itupun bergeser lagi sehingga mereka dapat keluar        
 dengan selamat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Atha’ bin Abi         Rabah berkata: Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, 
“Sukakah saya tunjukkan  kepadamu        seorang wanita ahli syurga?” 
Saya menjawab, “Baiklah.”  Berkata Ibnu ‘Abbas,        “Itulah wanita 
yang hitam.” Pada suatu hari  ia datang kepada Rasulullah        saw dan
 berkata, “Ya Rasulullah, saya  berpenyakit ayan hingga terbuka        
aurat maka doakan kepada Allah  untuk kesembuhanku.” Rasulullah saw     
   menjawab, “Jika engkau sabar  engkau akan mendapat surga dan jika 
engkau        tetap meminta aku, aku  doakan, akupun tidak keberatan.” 
Wanita itu        menjawab, “Saya akan  sabar tetapi doakan supaya tidak
 sampai terbuka aurat        saya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin ‘Abbas        dan Anas bin  Malik r.a. berkata: 
Rasulullah saw bersabda, “Andaikan        seorang  anak Adam (manusia) 
mempunyai satu lembah dari emas pasti ia ingin         mempunyai dua 
lembah dan tidak ada yang dapat menutup mulutnya  (menghentikan        
kerakusannya kepada dunia) kecuali tanah (maut).  Dan Allah berkenan    
    memberi taubat kepada siapa yang bertaubat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata:  Rasulullah saw bersabda, 
“Allah tertawa melihat dua orang yang         telah bunuh membunuh dan 
keduanya masuk surga. Seorang pejuang berjuang  di        jalan Allah 
(Fisabilillah) lalu terbunuh kemudian yang  membunuh masuk        Islam 
dan ikut berjihad Fisabilillah sehingga mati  syahid terbunh pula.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi Hurairah ra.         bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hak 
kewajiban seorang muslim atas  muslim        lainnya ada lima. Pertama 
menjawab salam. Kedua menjenguk  yang sakit.        Ketiga mengantar 
jenazah. Keempat memenuhi undangan.  Kelima mendo’akan        orang yang
 bersin.”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari  Sahl bin Hanif        bahwa Rasulullah saw bersabda, 
“Barangsiapa  meminta mati syahid kepada        Allah dengan jujur, 
pasti akan Allah  sampaikan ia ke tingkat para syuhada        sekalipun 
mati di atas  tempat tidur.”
(Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari  Abi Hurairah ra.        bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap
 anggota  badan manusia wajib atasnya        sedekah, setiap hari bila 
terbit  matahari engkau damaikan antara dua orang        yang 
berselisih, itu  adalah sedekah dan menolong orang berkenaan dengan     
   kendaraannya,  engkau mengangkatnya atau mengangkat barang-barangnya 
ke        atas  kendaraannya, itu adalah sedekah dan setiap langkah 
untuk shalat         adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu rintangan
 dari jalan adalah         sedekah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdillah bin ‘Amr         bin Al-’Ash ra. bahwa Rasulullah saw 
bersabda: “Barangsiapa yang  memiliki        empat sifat maka ia munafik
 murni dan barangsiapa  memiliki satu darinya,        berarti ia 
mempunyai satu sifat munafik,  yaitu jika diberi amanat ia        
berkhianat, bila bicara ia dusta,  jika berjanji ia mengingkari dan jika
        bersengketa ia membongkar  rahasia terdahulu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Utsman bin Affan         ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw 
bersabda: “Orang yang terbaik  dari        antaramu ialah orang yang 
mempelajari Al Qur’an dan  mengajarkannya kepada        orang lain.”
(Bukhari) - Dari Anas r.a.  berkata,        Nabi saw masuk masjid tiba-tiba 
beliau menemukan tali  yang terulur di        antara dua tiang. Nabi saw
 bertanya, “Tali apakah  ini?” Jawab orang banyak,        “Tali 
kepunyaan Zainab kalau ia merasa  capai berdiri shalat, ia        
berpegangan dengannya.” Maka Nabi saw  bersabda, “Lepaskan tali itu.    
    Hendaklah shalat dilakukan dalam  keadaan tangkas, cekatan dan 
apabila        letih (mengantuk) hendaklah  tidur.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Aisyah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika 
mengantuk salah seorang dari  kamu        dalam mengerjakan shalat 
hendaklah ia tidur sehingga hilang  rasa kantuknya.        Sesungguhnya 
jika seseorang mengerjakan shalat  dengan mengantuk,        
jangan-jangan ia akan membaca istighfar lalu  mengigau mengumpat dirinya
        sendiri.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Hurairah r.a.        berkata: Nabi saw bersabda, 
“Biarkanlah selama  aku membiarkan kamu dalam        kebebasanmu. Maka 
sesungguhnya  penyebab kebinasaan umat terdahulu        sebelummu adalah
 karena mereka  banyak bertanya dan menyalahi Nabi-nabi        mereka. 
Maka apabila aku  mencegahmu dari sesuatu perkara, tinggalkanlah        
perkara itu dan  jika aku perintahkan sesuatu perkara, kerjakanlah 
sekuat         tenagamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Semua umatku selamat kecuali         orang-orang yang terang-terangan 
berbuat dosa (mujaharah). Dan termasuk         mujaharah adalah orang 
yang berbuat di waktu malam yang gelap  kemudian        pagi harinya 
diceritakan pada orang lain padahal  semalaman itu Allah        
menutupinya sedangkan pagi harinya ia membuka  sendiri apa yang ditutupi
        oleh Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Mas’ud al-Badri        r.a. dari Nabi saw, beliau 
bersabda,  “Apabila salah seorang kamu        membelanjai istrinya 
dengan  mengharapkan pahala maka tercatat baginya        sebagai 
sedekah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas r.a. berkata:        Nabi saw  bersabda, “Ya 
Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yang         sebenarnya kecuali 
kehidupan akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Bukanlah  kekayaan itu karena banyaknya        harta benda tetapi 
kekayaan yang  sebenarnya adalah kekayaan hati.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar  r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada 
hari kiamat seorang  Mu’min        didekatkan kepada Tuhan dengan 
dinaungi oleh rahmat-Nya,  kemudian ditanya,        “Tahukah kamu dosa 
ini? Tahukah kamu dosa itu?”  Jawabnya, “Ya, saya tahu.”        Maka 
Allah berfirman, “Aku telah  menutupi atasmu dunia dan kini aku        
mengampuninya darimu.”  Kemudian diberikan kepadanya suratan amal       
 kebaikannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas r.a. berkata:        Nabi saw  bersabda, “Ada tiga perkara
 yang barangsiapa memilikinya akan         merasakan kelezatan iman 
yaitu jika ia mencintai Allah dan Rasulullah         melebihi cintanya 
kepada yang lain; Jika ia mencintai sesama  manusia        semata-mata 
karena Allah dan jika ia enggan kembali kafir  setelah        
diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana ia enggan  dimasukkan ke 
dalam        neraka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Ubadah bin  ash        Shamit r.a. berkata: Rasulullah saw 
bersabda, “Barangsiapa  percaya bahwa        tidak ada sekutu bagi-Nya 
dan bahwa Nabi  Muhammadadalah hamba dan        utusan-Nya dan bahwa 
Nabi Isa adalah  hamba Allah dan utusan-Nya dan        kalimat-Nya yang 
diturunkan kepada  Maryam dan ruh daripada-Nya dan bahwa        surga 
itu benar adanya  (haq) maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam    
    surga dengan  amal perbuatannya (yang baik) seberapa pun adanya.”
(Bukhari – Muslim) - Abu Hurairah r.a.        telah mendengar Nabi saw bersabda, “Ada  
tiga orang dari Bani Israil yaitu        si Belang, si Botak dan si  
Buta ketika Allah akan menguji mereka, Allah        mengutus Malaikat  
berupa manusia. Maka datanglah Malaikat itu kepada orang        yang  
belang dan bertanya, “Apakah yang kau inginkan?” Jawabnya, “Kulit dan   
      rupa yang bagus serta hilangnya penyakit yang menyebabkan  
orang-orang        jijik kepadaku.” Maka diusaplah orang itu oleh  
Malaikat. Seketika itu juga        hilanglah penyakitnya dan berganti  
rupa dan kulit yang bagus, kemudian        ditanya lagi, “Kekayaan  
apakah yang engkau inginkan?” Jawabnya, “Unta.”        Maka diberinya  
seekor unta yang bunting sambil didoakan, BAARAKALLAAHU        LAKA  
FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu).” Kemudian       
  datanglah si Malaikat itu kepada si Botak dan bertanya, “Apakah yang  
       engkau inginkan?” Jawabnya, “Rambut yang bagus dan hilangnya  
penyakitku        yang menyebabkan kehinaan pada pandangan orang.” Maka 
 diusaplah orang        botak itu lalu seketika itu juga tumbuhlah 
rambut  yang bagus. Kemudian        ditanya lagi, “Kini kekayaan apa 
yang  engkau inginkan?” Jawabnya, “Lembu.”        Maka diberinya seekor 
lembu  yang bunting sambil didoakan, “BAARAKALLAAHU        LAKA FIIHAA 
(Semoga  Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu).” Lalu        datanglah
 Malaikat  itu kepada si Buta dan bertanya, “Apakah yang engkau        
inginkan?”  Jawabnya, “Kembalinya penglihatan mataku supaya aku dapat   
     melihat  orang.” Maka diusaplah matanya sehingga dapat melihat 
kembali.         Selanjutnya dia ditanya pula, “Kekayaan apa yang engkau
 inginkan?”         Jawabnya, “Kambing.” Maka diberinya seekor kambing 
yang bunting sambil         didoakan “BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga 
Allah memberkahimu  pada        kekayaanmu itu).”
Beberapa tahun kemudian setelah masing-masing mempunyai daerah tersendiri yang penuh dengan unta, lembu dan kambing, datanglah Malaikat itu dalam rupa seorang yang miskin seperti keadaan si Belang dahulu pada waktu ia belum sembuh dan kaya. Malaikat itu berkata, “Saya seorang miskin yang telah terputus hubungan dalam perjalananku ini maka tidak ada yang dapat mengembalikan aku kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Maka saya mengharap, demi Allah yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini.” Jawab si Belang, “Masih banyak hak orang lain padaku, aku tidak dapat memberimu apa-apa, mintalah saja di lain tempat.” Malaikat berkata, “Rasa-rasanya aku pernah berjumpa denganmu, bukankah engkau si Belang dahulu yang dijijiki orang dan seorang miskin kemudian Allah memberimu kekayaan?” Jawab si Belang, “Saya telah mewarisi kekayaan orang tuaku.” Malaikat berkata, “Jika engkau berdusta maka semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti dahulu.” Kemudian pergilah malaikat itu kepada si Botak dengan menyamar seperti keadaan si Botak dahulu dan berkata pula padanya sebagaimana yang dikatakan kepada si Belang, namun ternyata mendapat jawaban seperti jawaban si Belang, hingga karenanya didoakan, “Jika engkau berdusta maka semoga engkau kembali seperti keadaanmu semula.” Akhirnya datanglah Malaikat itu kepada si Buta dengan menyamar seperti keadaan si Buta dahulu semasa ia miskin dan berkata, “Saya seorang miskin dan perantau yang telah putus hubungan dalam perjalanan, tidak dapat meneruskan perjalanan kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Aku minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu, satu kambing saja untuk meneruskan
perjalananku ini.” Jawab si Buta, “Dahulu aku memang buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku maka kini ambillah sesukamu, aku tidak akan memberatkan sesuatu pun kepadamu yang engkau ambil karena Allah.” Maka berkata Malaikat, “Jagalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu telah diuji maka Allah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas r.a. berkata:         Rasulullah saw bersabda, “Janganlah 
seorang dari kamu  mengharap-harapkan        maut disebabkan oleh 
penderitaan yang  dialaminya maka jika harus terpaksa        berkata, 
ucapkanlah,  ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HA AATU KHAIRAN LII WA      
  TAWAFFANII  IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN LII (Ya Allah, hidupkanlah 
aku         selama hidup ini lebih baik bagiku dan matikanlah aku 
apabila mati itu         lebih baik bagiku).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin         Mas’ud r.a. berkata: Ketika selesai perang
 Hunain, Rasulullah saw         mengutamakan pembagian ghanimah kepada 
beberapa orang terkemuka dari         bangsa Quraisy yang baru masuk 
Islam maka diberikan seratus unta  kepada        al-Aqra’ bin Habis dan 
seratus ekor unta untuk Uyainah bin  Hishn dan        beberapa orang 
lainnya dari pemuka bangsa Quraisy  sehingga ada seseorang        
berkata, “Demi Allah, pembagian ini tidak  adil dan tidak karena Allah.”
        Ibnu Mas’ud berkata, “Demi Allah,  akan saya sampaikan perkataan
 itu kepada        Rasulullah saw.” Maka  saya segera pergi 
memberitahukan hal itu kepada        Rasulullah saw,  kemudian beliau 
berkata, “Siapakah yang adil, jika Allah        dan  Rasulullah dianggap
 tidak adil?” Kemudian beliau berdoa, “Semoga Allah         tetap 
merahmati Musa, sesungguhnya ia telah memperoleh gangguan  lebih        
banyak dari ini tetapi sabar.” Ibnu Mas’ud berkata, “Saya  pasti tidak 
akan        menyampaikan suatu berita seperti itu lagi  kepada 
Rasulullah saw sesudah        kejadian ini.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Sulaiman bin        Shurad r.a. berkata: ketika saya duduk  
bersama Rasulullah saw, tiba-tiba        ada dua orang saling memaki  
sedang salah satu telah merah wajahnya dan        tegang pula urat  
lehernya maka Rasulullah saw bersabda, “Saya mengetahui        suatu  
kalimat yang apabila kalimat itu dibaca, pasti hilang apa yang         
dirasakannya yaitu A’UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR RAJIIM.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin        Mas’ud r.a. berkata:  Rasulullah saw 
bersabda, “Akan terjadi sepeninggalku        sifat  monopoli 
(mementingkan diri sendiri) dan beberapa kemungkaran.”         Sahabat 
bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana pesan tuan kepada kami         
menghadapi hal itu?” Nabi saw bersabda, “Tunaikanlah kewajibanmu dan    
     mintalah kepada Allah untuk mendapatkan hakmu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin        Abbas r.a. berkata:  Rasulullah saw 
bersabda, “Telah ditunjukkan kepadaku        keadaan umat  yang dahulu 
hingga aku melihat seorang Nabi dengan rombongan         yang kecil dan 
ada Nabi yang mempunyai pengikut satu dua orang bahkan  ada        Nabi 
yang tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba terlihat olehku  rombongan yang   
     besar, saya kira itu umatku maka diberitahu  kepadaku bahwa itu 
Nabi Musa        dan kaumnya tetapi lihatlah ke ufuk  kanan dan kirimu. 
Tiba-tiba di sana        aku melihat rombongan yang  besar sekali. 
Dikatakan kepadaku: Itulah umatmu        dan di samping  mereka ada 
tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa         perhitungan 
(hisab).” Setelah itu Nabi bangun       dan masuk ke  rumahnya sehingga 
para sahabat saling memperbincangkan         orang-orang yang akan masuk
 surga tanpa hisab itu. Ada yang berpendapat,  “Mungkin        mereka 
adalah sahabat-sahabat Nabi saw.” Ada pula yang  berpendapat, “Mungkin  
      mereka yang lahir dalam Islam dan tidak  pernah mempersekutukan 
Allah.” dan        berbagai pendapat lainnya yang  mereka sebutkan. 
Kemudian Rasulullah saw        kembali dan bertanya,  “Apa yang sedang 
engkau bicarakan?” Mereka        memberitahukan segala  pembicaraan 
mereka maka Rasulullah saw bersabda, “Mereka        yang  tidak pernah 
menjampi atau dijampikan dan tidak suka menebak nasib         dengan 
perantaraan burung dan kepada Tuhan mereka selalu berserah diri  
(tawakal).        Maka bangunlah ‘Ukkasyah bin Mihshan dan berkata, “Ya 
 Rasulullah, doakan        semoga Allah memasukkan aku dari golongan  
mereka.” Nabi saw menjawab, “Engkau        termasuk golongan mereka.”  
Kemudian berdiri orang lain, izin dan berkata,        “Doakan semoga  
Allah menjadikan aku dari golongan mereka.” Nabi saw        menjawab,  
“Engkau telah didahului oleh ‘Ukkasyah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Aisyah  r.a.        berkata: Ketika Nabi saw masuk ke rumah 
kami bertepatan  dengan adanya        seorang wanita maka Nabi saw 
bertanya, “Siapakah  wanita itu?” Jawab ‘Aisyah,        “Ini Falunah 
yang terkenal ibadah  shalatnya banyak sekali.” Maka Nabi saw        
bersabda, “Ah (kata yang  menyatakan kurang senang), hendaklah ia       
 mengerjakan menurut kadar  kemampuannya dengan tidak memaksakan diri 
maka        Allah tidak akan  jemu (bosan) menerima amalmu sehingga kamu
 sendiri yang        jemu  beramal dan perilaku agama yang disukai Allah
 ialah yang dikerjakan         terus-menerus.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu         yang diutuskan Allah 
kepadaku adalah bagaikan hujan yang turun  ke bumi.        Ada tanah 
yang subur menerima air dan menumbuhkan  tanaman dan rumput yang        
banyak dan ada yang keras tidak dapat  menahan air dan tidak dapat      
  menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.  Demikianlah contoh orang yang mengerti 
agama        Allah lalu belajar  dan mengajar dan orang yang tidak dapat
 menerima sama        sekali  petunjuk ajaran Allah yang diutuskan 
kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  ‘Utban bin Malik        r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai 
shalat  beliau bertanya, “Dimanakah        Malik bin al-Dakhsyum?” 
Dijawab oleh  seseorang, “Dia itu munafik, tidak        suka Allah dan 
Rasulullah.”  Maka Nabi saw bersabda, “Jangan berkata        demikian, 
tidakkah engkau  tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA ILAAHA        
ILLALLAAH dengan  ikhlas karena Allah? dan Allah telah mengharamkan api 
       neraka  kepada siapa yang mengucapkanLAA ILAAHA ILLALLAAH dengan 
ikhlas         karena Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Zaid (Usamah)         bin Zaid Haritsah r.a. berkata: 
Rasulullah saw bersabda, “Seseorang         dihadapkan di hari kiamat 
kemudian dilemparkan ke dalam neraka maka  keluar        usus perutnya 
lalu berputar-putar di dalam neraka  bagaikan himaryang        berputar 
di sekitar penggilingan. Maka  kerumunan ahli neraka padanya        
sambil bertanya, “Hai Fulan,  mengapakah engkau, bukankah engkau dahulu 
       yang menganjurkan  kebaikan dan mencegah kemunkaran?” Jawabnya, 
“Benar, aku        dahulu  menganjurkan kebaikan, tetapi tidak saya 
kerjakan dan mencegah         kemunkaran tetapi saya kerjakan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Siapa yang  merasa pernah berbuat aniaya        terhadap saudaranya 
baik menyangkut  kehormatan, harta atau lainnya        hendaklah ia 
segera meminta halal  (maaf)nya sekarang juga sebelum datang        
suatu hari yang ketika itu  tidak ada harta dinar atau dirham. Jika ia  
      mempunyai amal shaleh  maka akan diambil menurut penganiayaannya 
dan jika        tidak  mempunyai hasanat (kebaikan) maka akan diambilkan
 dari kejahatan         orang yang dianiaya untuk ditangguhkan 
kepadanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari An-Nu’man bin        Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw  
bersabda, “Perumpamaan orang-orang        Mu’min dalam cinta mencintai, 
 kasih mengasihi dan rahmat merahmati adalah        bagaikan satu badan,
  apabila salah satu anggotanya menderita sakit maka        menjalarkan 
 penderitaan itu ke seluruh badan hingga tidak dapat tidur dan         
panas.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Orang yang menyantuni janda dan  orang        miskin adalah bagaikan 
orang yang berjihad fi sabilillah  bahkan seperti        orang yang 
tidak pernah berhenti puasa dan bagun  shalat malam.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Jundub bin         Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw 
bersabda, “Barangsiapa         memperdengarkan amalnya kepada orang lain
 maka Allah akan
mempermalukannya di hari kiamat dan barangsiapa yang memperlihatkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan membalas riya’nya itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata:  Rasulullah saw bersabda, 
“Tinggalkan tujuh dosa yang akan         membinasakan.” Sahabat 
bertanya, “Apakah itu, ya Rasulullah?” Nabi saw         menjawab, 
“Menyekutukan Allah, Sihir (tenung), membunuh jiwa yang         
diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan hak, memakan riba,  memakan 
       harta anak yatim, melarikan diri pada waktu perang,  menuduh 
wanita        Mu’minat yang sopan dengan tuduhan berzina.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a.        berkata: Rasulullah  saw bersabda, 
“Seorang perempuan disiksa karena kucing        yang  dikurungnya hingga
 mati maka ia dimasukkan ke dalam neraka disebabkan         ia tidak 
memberi makan dan minum ketika mengurungnya dan tidak pula         
melepaskannya agar memakan binatang-binatang melata di bumi.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Mas’ud r.a.        berkata: Rasulullah  saw bersabda, 
“Mencaci maki seorang Muslim adalah        fasiq  (melanggar agama) dan 
memerangi seorang Muslim adalah kafir.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata:  Rasulullah saw bersabda, 
“Barangsiapa menuduh hamba sahayanya         berzina maka ia akan 
dihukum dera pada hari kiamat kecuali jika benar         tuduhannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Abbas r.a.         berkata: Rasulullah saw berjalan 
melalui dua kuburan maka beliau  bersabda,        “Sesungguhnya kedua 
orang dalam kubur ini sedang  disiksa padahal keduanya        tidak 
disiksa karena perkara yang besar.  Adapun yang satu maka ia biasa      
  berjalan mengadu domba sedang  yang kedua tidak menyelesaikan 
kencingnya (tidak        membersihkan  bekas kencingnya)
(Bukhari – Muslim) - Dari Hudzaifah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang  suka        mengadu domba.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Barangsiapa percaya kepada Allah  dan        hari kemudian hendaklah ia
 berkata baik atau diam.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa r.a.        berkata: Saya  bertanya, “Ya Rasulullah 
siapakah diantara kaum Muslimin        yang  paling utama?” Nabi saw 
menjawab, “Siapa yang selamat semua orang         Islam dari (kejahatan)
 LIDAH DAN TANGANNYA.”
(Bukhari – Muslim) - Dari  Abu Hurairah r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Sungguh ada  kalanya seorang hamba        berbicara sepatah kata yang 
tidak  diperhatikan maka tiba-tiba ia        tergelincir ke dalam neraka
 oleh  sebab kalimat itu, lebih jauh dari jarak        antara timur dan 
barat.”
(Bukhari – Muslim) - “Tiga hal yang apabila        seseorang berada  di dalamnya akan 
merasakan manisnya iman. Pertama apabila        orang  itu mencintai 
Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada yang         lain.”
(Muttafaq ‘alaih) - “Demi yang jiwaku         dalam genggaman-Nya, tidak sempurna iman 
seseorang di antara kamu sampai         aku lebih dicintai olehnya 
melebihi bapak dan anaknya.”
(Muslim) - “Barangsiapa yang        berada dalam keadaan aman di tengah  
kaumnya, sehat tubuhnya, ada yang akan        dimakan hari itu maka  
sepertinya dunia telah digiring kepadanya dengan        segala isinya.”
(Tirmidzi) - “Bila kamu hendak        tidur, berwudhulah kamu  sebagaimana kamu 
berwudhu untuk shalat dan        miringkanlah badanmu  pada sisi sebelah
 kanan.”
(Muttafaq ‘alaih) - Dari Anas bin Malik         r.a. berkata: Rasulullah saw ketika 
menjelang tidur beliau berdoa,  “Segala        puji bagi Allah yang 
telah memberi makan dan menjaga kita  serta mencukupi        segala 
kebutuhan kita betapa banyak orang yang  tidak tercukupi        
kebutuhannya dan tidak punya tempat tinggal.”
(Muslim) - Dari Abdullah bin        Mas’ud bahwa Rasulullah  saw bersabda, 
“Tidak akan masuk surga orang yang        dihatinya ada  setitik 
kesombongan.”
(Muslim) - Abu Hurairah r.a.         meriwayatkan bahwa Rasulullah saw 
bersabda, “Ketika seseorang berjalan         dengan sombongnya dan 
takjub kepada dirinya sendiri dan dengan  rambut yang        disisir, 
berlagak dalam jalannya maka Allah tiba-tiba  membenamkannya ke        
tanah sehingga turun dan tenggelam sampai hari  kiamat.”
(Muttafaq ‘alaih) - “Barangsiapa yang         beriman kepada Allah dan hari kiamat, 
hendaklah dia menghormati tamunya,         hak tamu sebagai hadiah 
adalah sehari semalam. Dan hak orang  bertamu itu        selama tiga 
hari, selebihnya adalah sedekah. Dan  tidak boleh melakukan        
sesuatu yang membuat kesal tuan rumah.”
(Bukhari) - “Senyumanmu ketika        bertemu saudaramu  adalah sedekah.”
(Tirmidzi) - Dari Ibnu Abbas bahwa         Rasulullah saw pernah melihat sahabat 
memakai cincin emas, lalu beliau         mencopot dan membuangnya, lalu 
berkata, “Seseorang di antara  kalian telah        memasang bara api 
neraka ditangannya.”
(Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda,  
“Demi Allah, aku mohon ampun dan        bertobat lebih dari tujuh puluh 
 kali dalam sehari.”
(Bukhari) - “Orang yang kikir         adalah orang yang apabila aku disebut dihadapannya, orang itu tidak mau         bershalawat kepadaku.”
(Tirmidzi) - “TIdak berkumpul satu         kaum dalam majelis dan tidak disebut 
di dalamnya nama Allah serta tidak         bershalawat kepada nabinya 
kecuali ditimpakan kepada mereka  kebohongan.        Kalau Allah 
menghendaki mereka akan disiksa dan kalau  Dia berkehendak        mereka
 diampuni.”
(Tirmidzi) - Dari Mu’adz r.a.         berkata: Rasulullah saw mengutus saya 
sebagai gubernur di negeri  Yaman        maka Rasulullah saw berpesa 
kepadaku, “Engkau akan  menghadapi kaum ahli        kitab maka ajaklah 
mereka kembali kepada  kalimat Syahadat bahwa tidak ada        Tuhan 
kecuali Allah dan aku  adalah Rasulullah. Jika mereka telah menurut     
   kepada ajakan itu,  beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas 
mereka         mengerjakan shalat lima kali sehari semalam dalam lima 
waktu. Jika  mereka        telah taat, beritahukanlah bahwa Allah 
mewajibkan mereka  mengeluarkan        zakat (sedekah) yang diambil dari
 orang-orang kaya  dan diberikan kepada        fakir miskin. Jika mereka
 telah menaati itu  maka berhati-hatilah kamu dari        kekayaan 
mereka terutama yang  benar-benar mereka sayangi dan takutlah kamu      
  dari doa orang yang  teraniaya karena tidak ada dinding antara doa itu
        dengan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Humaid        (Abdurrahman) bin Sa’ad  Saldy r.a. berkata: 
Rasulullah saw mengangkat Ibnu        al-Lutbiyah  dari suku al-Azd 
untuk mengumpulkan zakat dan ketika ia telah         kembali kepada 
Rasulullah, ia berkata, “Yang ini untukmu dan yang ini  saya        
terima sebagai hadiah dari orang-orang.” Maka Rasulullah saw  segera 
naik        ke atas mimbar dan setelah memuji syukur kepada  Allah, 
beliau berkata, “Amma        ba’du, adapun saya mengangkat  seseorang 
untuk suatu tugas yang diberikan.        Ini bagianmu dan ini  saya 
sendiri telah mendapat hadiah dari orang-orang.        Mengapakah  ia 
tidak duduk-duduk saja di rumah ibu atau ayahnya sehingga         datang
 hadiah itu kepadanya jika memang benar-benar demikian. Demi Allah      
   tidak ada seorang yang mengambil sesuatu yang bukan haknya  kecuali 
pasti        akan dipikulnya di hari kiamat. Maka saya akan  ketahui 
seseorang yang        memikul unta atau lembu atau kambing yang  
mengembik.” Kemudian Rasulullah        saw mengangkat kedua tangannya  
sehingga terlihat putih ketiaknya sambil        bersabda, “ALLAHUMMA HAL
  BALLAGHTU (Ya Allah, saya telah menyampaikan).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.        berkata:  Rasulullah saw bersabda, 
“Jika salah seorang kamu mengerjakan         shalat mengimami orang 
banyak maka hendaklah ia meringankan karena  mungkin        diantara 
makmum ada orang lemah, orang sakit atau orang  tua dan apabila        
melaksanakan shalat sendirian maka bolehlah  memanjangkan sesukanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Seorang Muslim adalah saudara bagi         sesama Muslim yang lain; 
tidak boleh menganiaya atau membiarkan  dianiaya.        Dan barangsiapa
 memenuhi hajat saudaranya maka Allah  akan melaksanakan        
hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesusahan  seorang Muslim maka 
Allah        akan membebaskannya di hari kiamat.  Dan barangsiapa 
menutupi aib seorang        Muslim maka Allah akan  menutupi aibnya di 
hari kiamat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu  Hurairah r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Barangsiapa  melapangkan suatu kesukaran        dunia pada seorang 
Mukmin maka Allah  akan baginya kesukaran hari kiamat.        Dan 
barangsiapa meringankan  kemiskinan seorang miskin maka Allah akan      
  meringankan baginya di  dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa menutupi
 aib        orang Muslim  maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan 
di akhirat.        Allah  akan menolong hamba-Nya selama hamba itu 
menolong saudaranya. Dan         barangsiapa menempuh jalan untuk 
menuntut ilmu maka Allah akan  memudahkan        baginya jalan ke surga.
 Dan tidak berkumpul suatu kaum  dalam Baitullah (masjid        untuk 
membaca dan mempelajari kitab  Allah melainkan diturunkan kepada        
mereka ketenangan dan diliputi  rahmat, dikerumuni Malaikat dan        
disebut-sebut oleh Allah di depan  para Malaikat-Nya. Dan barangsiapa 
yang        lambat amal perbuatannya  maka tidak dapat dipercepat oleh 
nasab (tidak        lekas naik  derajatnya).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a.         berkata: Rasulullah saw bersabda, 
“Tidak dihalalkan bagi seorang istri         berpuasa sunat ketika 
suaminya di rumah melainkan dengan izin  suaminya.        Dan tidak 
boleh bagi istri mengizinkan orang lain masuk  ke rumahnya        
melainkan dengan izin suaminya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a.        berkata: Rasulullah saw bersabda,  “Kamu 
sekalian adalah pemimpin dan kamu        akan ditanya mengenai  
kepemimpinanmu. Imam (Penguasa) adalah pemimpin dan        akan ditanya 
 mengenai kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin         
keluarganya dan bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri adalah
         pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas   
kepemimpinannya.        Pelayan (buruh) adalah pemeliharaharta  
majikannya dan akan ditanya        mengenai pemeliharaannya. Maka kamu  
sekalian adalah pemimpin dan        masing-masing bertanggung jawab atas
  kepemimpinannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abdullah bin ‘Amr         bin al-Ash r.a. berkata: Ada 
seseorang datang menghadap kepada  Rasulullah        saw dan berkata, 
“Saya berbai’at kepadamu, ya  Rasulullah, untuk berhijrah        dan 
berjihad dengan mengharap pahala  dari Allah.” Rasulullah saw bertanya, 
       “Apakah ada yang masih  hidup salah seorang dari ayah bundamu?” 
Orang itu        menjawab,  “Bahkan keduanya masih hidup.” Rasulullah 
saw bersabda, “Engkau         mengharap pahala dari Allah?” Orang itu 
menjawab, “Ya.” Nabi saw  bersabda,        “Kembalilah kepada kedua 
orang tuamu dan perbaikilah  pelayananmu kepada        keduanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu Musa  al-Asy’ari        r.a. berkata: Rasulullah saw 
bersabda, “Sesungguhnya  perumpamaan sahabat        yang baik dan 
sahabat yang buruk bagaikan  pembawa misk (kasturi) dan        peniup 
api. Maka pembawa misk itu ada  kalanya memberi kepadamu atau engkau    
    memberi kepadanya atau  engkau mendapat bau harum daripadanya. 
Adapun        peniup api maka  kalau tidak membakar pakaianmumaka kau 
akan mendapatkan        bau busuk  daripadanya.”
(Bukhari – Muslim) 
http://www.addhiyaullami.com
http://abizakii.wordpress.com/hadits-shahih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar