بسم الله الرحمن الرحيم
Kepada Para Tentara di Negeri-negeri Kaum Muslim,
Khususnya Negeri Sekeliling Gaza!
Tidakkah Darah dalam Urat Nadi
Anda Mendidih karena Kejahatan-Kejahatan Yahudi sehingga Anda Tergerak
untuk Menolong Penduduk Palestina?
Selama enam hari berturut-turut entitas Yahudi pencaplok Palestina
menghujani penduduk Gaza dengan aneka senjata pemusnah.
Kejahatan-kejahatan mereka bahkan menimpa manusia, pepohonan dan
bebatuan; menghancurkan rumah-rumah dan tempat tinggal di atas
kepala-kepala warganya. Mereka yang selamat dari reruntuhan dikejar oleh
rudal-rudal baik ia berjalan kaki atau naik kendaraan. Serangan itu
juga menimpa masjid-masjid. Bahkan rumah-rumah perawatan orang-orang
cacat juga tidak luput dari kejahatan-kejahatan mereka itu.
Meski kejahatan-kejahatan ini terus meningkat dan meluas,
negara-negara di sekeliling Gaza hanya menghitung jumlah korban tewas
dan terluka. Cara terbaik yang mereka upayakan hanya sekadar membuka
pintu perlintasan untuk korban-korban terluka. Tindakan mereka itu
seolah mengatakan “Jika kalian ingin keluar dari kepungan Gaza,
hendaklah kalian terluka dengan luka berbahaya dan bukan sembarang luka.
Selamat datang dan selamat para korban luka, darah Anda telah kering!”
Demikian juga para penguasa, kadang-kadang hanya memberikan bantuan
dana. Padahal tidak diragukan lagi, mereka paham bahwa orang yang berada
dalam ancaman pembunuhan menginginkan ada orang yang menghalangi
pembunuhan itu atas dirinya lebih dulu sebelum dia ditawari makanan!
Kemudian para penguasa itu hanya melakukan mediasi dan mereka mengambil
posisi netral! Mereka mengharapkan ini dan itu. Bahkan mereka membungkuk
kepada pihak ini dan itu. Mereka hanya melakukan mediasi untuk
mewujudkan gencatan setelah negara Yahudi mengalirkan darah warga Gaza.
Lalu berlangsunglah gencatan yang dipandang oleh negara Yahudi sebagai
waktu para prajurit beristirahat. Kemudian gencatan senjata itu
dilanggar. Selanjutnya berlangsunglah putaran berikutnya. Begitulah
seterusnya! Meskipun semua itu terjadi, para penguasa negeri di
sekitarnya dan yang lebih jauh terus saja bersikap netral. Semua itu
untuk menyenangkan Barat dan Yahudi tanpa mereka merasa malu kepada
Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin!
Sungguh tidak aneh dan tidak mengherankan, para penguasa di
negara-negara itu bertindak hina dan pengecut. Ini adalah adat kebiasaan
mereka sejak umat ini diuji dengan keberadaan mereka. Akan tetapi, yang
aneh dan mengherankan adalah para tentara yang ditemani oleh senjata.
Mereka hidup bersama dengan senjata itu tentu untuk menolong agama dan
umat mereka. Lalu bagaimana mungkin para tentara itu sanggup menyaksikan
dan mendengar pengeboman brutal terhadap saudara-saudara mereka yang
dikelilingi oleh darah dan berteriak meminta pertolongan, tetapi
kemudian mereka tidak mendapati seorang pun yang menjawab teriakan minta
tolong mereka?!
Meski demikian, jika memang para penguasa itu menolak dan para
tentara juga mundur tak bergerak, lalu di mana para bapak,
saudara-saudara lelaki dan anak-anak lelaki mereka?! Mengapa Anda tidak
memobilisasi mereka (para tentara itu) untuk terjun ke kancah perang di
jalan Allah, lalu mereka menolong hamba-hamba dan membebaskan negeri?
Jadilah dengan jihad putra-putra Anda, Anda semua berada dalam
kenikmatan dan kemuliaan dari Allah karena jihad adalah mahkota Islam.
Karena itu bangkitkanlah pada diri mereka kekuatan dan ketakwaan.
Bangkitkanlah agar mereka menolong kaum Muslim yang tertimpa
kejahatan-kejahatan Yahudi.
﴿وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ﴾
Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama maka kalian wajib memberikan pertolongan (TQS al-Anfal [8]: 72).
Bangkitkanlah agar mereka tidak diam saja terhadap kezaliman atau
penindasan. Hendaknya mereka mengingkari kezaliman dan pengkhianatan
penguasa kepada Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin; dan jangan sampai
mereka taat dalam kemaksiatan. Dengan begitu Anda membentengi mereka
dari kehinaan dunia dan azab akhirat.
Wahai para tentara di negeri kaum Muslim, khususnya di negeri sekeliling Palestina:
Tidak adakah di antara Anda orang cerdas yang berbuat kebaikan, lalu
ia mengomandoi teman-temannya dari para tentara untuk menolong Gaza,
sehingga dengan itu dituliskanlah di atas lembaran-lembaran putih-bersih
kemuliaan di dunia dan akhirat? Tidak adakah di antara Anda semua,
orang yang mengembalikan sejarah para panglima agung dalam tentara Islam
yang—karena teriakan minta tolong seorang wanita—mereka memobilisasi
pasukan besar seraya lantang bersuara, “Wahai para tentara Allah,
bergeraklah!”
Sungguh merupakan perkara yang bisa diindera dan diraba, bahwa para
penguasa itu mengerahkan segenap usaha untuk menghalangi Anda dari
memerangi musuh Anda. Mereka menginginkan Anda agar memerangi warga Anda
sendiri daripada melindungi mereka. Akan tetapi, siapakah yang menjaga
para penguasa itu, bukankah Anda? Sesungguhnya urusan mereka itu ada di
tangan Anda. Jika Anda berdiri menentang mereka, Anda bertolak untuk
berperang dan menolong warga Anda di Gaza, juga jika Anda menyalahi
mereka, niscaya Anda beruntung sebab sesungguhnya:
«لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ»
Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiyatan kepada Allah (HR Ahmad dan ath-Thabarani).
Lalu adakah laki-laki cerdas yang mau menolong Allah dan Rasul-Nya?
Tidak adakah di antara Anda sekalian orang semisal Mush’ab bin Umair,
As’ad bin Zurarah, Usaid bin Hudhair atau Saad bin Muadz yang menolong
Allah SWT dan Rasul-Nya sehingga mereka beruntung di dunia dan akhirat,
bahkan ‘Arsy ar-Rahman pun bergetar karena kematian Saad bin Muadz
karena pertolongannya kepada agama Allah? Imam al-Bukhari telah
mengeluarkan hadis dari Jabir bin Abdullah ra.: Aku pernah mendengar
Nabi saw. bersabda:
«اهْتَزَّ العَرْشُ لِمَوْتِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ»
“’Arsy ar-Rahman bergetar karena kematian Saad bin Muadz.”
Tidak adakah di antara Anda sekalian orang yang seperti mereka? Tidak
adakah di antara Anda sekalian orang cerdas yang mengembalikan sirah
mereka, para tokoh kesatria itu, lalu ia menegakkan Khilafah dan
mewujudkan seorang khalifah sehingga khlaifah itu tidak akan menghalangi
Anda dari memerangi musuh Anda, bahkan ia memimpin Anda sebab seorang
imam (khalifah) itu tempat orang-orang berperang di belakangnya? Imam
Muslim telah mengeluarkan hadis dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw.
bersabda:
«إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ، يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ، وَيُتَّقَى بِهِ»
“Sesungguhnya Imam (Khalifah) laksana perisai; orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dia.”
Berikutnya, dengan kepemimpinan khalifah itu, sempurnalah
penghancuran entitas Yahudi; bumi yang diberkahi pun secara sempurna
kembali ke pangkuan negeri Islam. Khalifah itu pun mengembalikan sirah
Umar al-Faruq yang membebaskan al-Quds dan bumi yang diberkahi di
sekitarnya, mengembalikan sirah Shalahuddin dengan membebaskan bumi yang
diberkahi itu dari pasukan salib, serta mengembalikan sirah Abdul Hamid
yang menjaga dan memposisikan bumi yang diberkahi itu lebih mahal
daripada nyawanya sendiri.
Sesungguhnya kita paham bahwa para malaikat tidak akan turun dari
langit mendirikan Khilafah untuk kita dan memimpin pasukan untuk kita
yang bisa menghancurkan entitas Yahudi dan membebaskan Palestina. Akan
tetapi, sesungguhnya Allah SWT akan menurunkan para malaikat untuk
membantu kita jika kita berjuang dengan serius dan sungguh-sungguh serta
jujur dan ikhlas untuk melanjutkan kembali kehidupan islami di muka
bumi ini dan menegakkan Khilafah. Khilafah akan menggerakkan pasukan
untuk memerangi Yahudi dan menolong agama Allah SWT. Pada saat itulah
Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa menurunkan para malaikat untuk
membantu kita dan bukannya untuk berperang mewakili kita. Al-Quran
al-Karim telah menyatakan ini di dalam peringatan yang penuh hikmah:
﴿بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا
وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ
آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ﴾
Ya (cukup), jika kalian bersabar dan bersiap-siaga, sementara
mereka datang menyerang kalian seketika itu juga, niscaya Allah akan
menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda (TQS Ali Imran [3]: 125).
Dengan demikian jika kita bersabar, bertakwa dan melawan musuh di
dalam peperangan, maka Allah SWT akan menolong kita dengan lima ribu
malaikat. Inilah jalan untuk menolong Gaza dan menolong kaum Muslim di
mana saja. Sesungguhnya:
﴿لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ﴾
Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja (TQS ash-Shafat [37]: 61).
Wahai kaum Muslim, wahai Para Tentara di negeri kaum Muslim, khususnya negeri sekeliling Gaza:
Sungguh kejahatan-kejahatan Yahudi terus berlangsung di Gaza,
sementara para penguasa tetap bungkam dan diam, enggan menolong warga
Gaza. Bahkan teriakan biasa dalam bentuk kecaman dan kutukan nyaris
tidak meninggalkan pangkal tenggorokan mereka. Jika pun ada maka itu pun
malu-malu. Padahal sikap gagah berani warga Gaza dengan senjata yang
bisa dibuat secara lokal telah membinasakan musuh, membuat musuh
berdarah dan menjatuhkan mereka dalam kengerian. Namun demikian,
sesungguhnya problem itu tidak akan terselesaikan kecuali dengan
melenyapkan entitas Yahudi. Mengalahkan musuh dan melenyapkan entitas
Yahudi memerlukan pasukan yang bergerak menghantam entitas Yahudi itu
dengan sungguh-sungguh. Kaum kafir imperialis pendukung entitas Yahudi
dan para anteknya telah berhasil dalam mengerdilkan permasalahan
Palestina; dari permasalahan Islam menjadi permasalahan Arab, kemudian
menjadi sekadar permasalahan nasional Palestina, bahkan menjadi setengah
permasalahan!
Sungguh telah menjadi jelas bagi setiap orang yang memiliki dua mata,
bahwa Palestina tidak bisa dibebaskan secara penuh kecuali dengan
mengembalikan permasalahan Palestina menjadi permasalahan Islam. Dengan
begitu masalah Palestina menjadi permasalahan semua Muslim baik sipil
maupun militer, dari ujung timur di Indonesia hingga ujung barat di
Rabath. Dengan itu pula setiap Muslim paham bahwa Palestina bukanlah
negeri sahabat, bahkan bukan negeri milik saudara kandung. Palestina
bahkan merupakan jiwa, tanah, kehormatan dan kewajiban. Kaum Muslim itu
laksana satu tubuh.
«إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى»
“Jika satu organ sakit maka seluruh tubuh akan ikut merasakan sakit dan demam.” (HR Muslim dari an-Nu’man bin Basyir).
Wahai pasukan di negeri kaum Muslimin, khususnya di negeri sekeliling Gaza:
Sungguh Hizbut Tahrir menyeru dan membangkitkan semangat Anda
sekalian. Bumi yang diberkahi itu adalah inti negeri kaum Muslim, kiblat
pertama mereka dan tempat tujuan Isra’ Rasul mereka dan tempat mi’raj
beliau. Karena itu majulah Anda sekalian ke medan peperangan untuk
memerangi musuh Anda dan menolong warga Anda seperti yang difirmankan
oleh Allah SWT:
﴿انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا
وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ
خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ﴾
Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat
serta berjihadlah kamu dengan harta dan diri kalian di jalan Allah.
Yang demikian itu adalah lebih baik bagi kalian jika saja kalian
mengetahui (TQS at-Taubah [9]: 41).
Janganlah Anda semua menjadi orang seperti yang difirmankan oleh Allah SWT:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا
لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ
إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ
فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ﴾
Hai orang-orang yang beriman, mengapa jika dikatakan kepada
kalian, “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kalian merasa
berat dan ingin tinggal di tempat kalian? Apakah kalian puas dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal
kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat
hanyalah sedikit.” (TQS at-Taubah [9]: 38).
Jika tidak…
﴿يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ﴾
Niscaya Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan seperti kalian ini (TQS Muhammad [47]: 38).
Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id/2014/07/15/kepada-para-tentara-di-negeri-negeri-kaum-muslim-khususnya-negeri-sekeliling-gaza-tidakkah-darah-dalam-urat-nadi-anda-mendidih-karena-kejahatan-kejahatan-yahudi-sehingga-anda-tergerak-untuk-menolo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar